Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/02/2018, 20:08 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

fakta

fakta!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini benar.

KOMPAS.com – Pada hari ini, Kompas.com melaporkan mengenai adanya pohon berambut di sekitar Pemakaman Parung Tengah RT 003 RW 003 Duren Mekar, Bojongsari, Depok.

Pohon yang disebut “Gerowak” oleh warga ini memiliki tinggi tiga meter dan ditumbuhi rambut yang panjangnya rata-rata 3 sentimeter . Berdasarkan pengamatan Kompas.com, rambut pada pohon terasa halus, meskipun ada beberapa yang seperti sapu ijuk.

Didik Widyatmoko selaku Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI melihat foto Gerowak berambut yang dikirimkan Kompas.com melalui pesan singkat pada hari ini (27/2/2018).

Dia tidak bisa memastikan kelainan tersebut, tetapi menambahkan bahwa rambut bisa disebabkan oleh Fungus atau Rhizomorphs.

Baca juga : Pohon Berambut di Pemakaman Kawasan Depok Gegerkan Warga

Menurut dia, pohon perlu diambil sampel rambutnya bersama kayu atau kulit kayunya untuk dikirimkan ke Kebun Raya Bogor. Setelah itu, rambut pada pohon bisa diteliti lebih lanjut dan diidentifikasi.

Sementara itu, peneliti botani Dr. Ary Prihardhyanto Keim, M.Sc. dari Pusat Penelitian Biologi, Bidang Botani, Taksonomi, LIPI menduga bahwa pohon tersebut adalah Walisongo atau Schefflera grandiflora yang termasuk dalam suku Araliaceae.

“Saya kerap lihat itu (rambut) pada jenis yang lain di Papua, Schefflera lucida, saat menjabat Kepala Kebun Biologi Wamena 2009-2011,” ujarnya.

Selain itu, rambut pada batang atau stem hair juga telah diamati pada tanaman hias Schefflera actinophylla.

Baca juga : Terjebak 60 Tahun dalam Rongga Pohon, Tubuh Anjing Ini Utuh, Kok Bisa?

Ary mengatakan, struktur bagian luar atau morfologi yang tampak seperti rambut itu sebenarnya bukan rambut sebagaimana yang ada pada manusia atau mamalia lainnya. Namun, struktur lapisan luar kulit batang yang merupakan bagian pelindung atau kutikula.

“Hampir semua jenis dari marga Schefflera punya (stem hair),” imbuhnya.

Dalam artikel di Biology Discussion yang dibagikan oleh Ary, dijelaskan bahwa stem hair umumnya bersifat multiseluler. Rambut-rambut ini juga merupakan sel tambahan dan bukan hasil pertumbuhan dari sel epidermal. Biasanya, stem hair ditemukan di seluruh batang pohon dan bisa bertahan lama.

Peneliti botani ini juga menjelaskan bahwa stem hair merupakan bagian dari sistem pertahanan pohon dan bertujuan mengurangi penguapan. Karakteristik ini muncul sejalan dengan perkembangan batang, khususnya bila musim kering agak panjang.

“(Stem hair) bagian dari sistem pertahanan dan mengurangi penguapan. Itu saja,” kata Ary.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau