Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/01/2018, 18:09 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Melihat hewan yang diawetkan mungkin bukanlah sebuah pemandangan yang istimewa. Tapi bagaimana jika hewan tersebut terawetkan secara alami?

Hal tersebutlah yang ditemukan seorang penebang kayu yang bekerja The Georgia Kraft Corp pada 1980-an. Dia melihat mayat anjing pemburu yang terjebak di rongga pohon oak chestnut yang ditebangnya.

Anjing tersebut diperkirakan berlari ke lubang pohon tersebut pada 1960-an untuk mengejar sesuatu. Sayangnya, rongga pohon tersebut menyempit dan membuat anjing malang ini terjebak.

Meski terjebak selama itu, tubuh anjing ini terawetkan secara alami.

Baca juga: Malam Tahun Baru, Jangan Sampai Kembang Api Bikin Anjing Anda Stres

Melihat hal ini, sang penebang tak lantas membuka pohon yang ditebangnya. Dia justru membawa batang pohon tersebut ke Southern Forest World, sebuah museum di Waycross, Georgia.

Hingga saat ini, anjing tersebut masih dalam pose yang sama di batang pohon itu.

Tentu kejadian langka ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana tubuh anjing itu tetap utuh padahal tidak diawetkan. Karena biasanya saat makhluk hidup mati, ia akan mengalami pembusukan.

Kristina Killgrove, seorang antropolog biologi di University of West Florida menjelaskan bagaimana hal tersebut bisa terjadi.

Killgrove mengatakan bahwa hal ini mungkin terjadi karena pohon oak chestnut yang menjebak anjing malang itu seolah menjadi peti matinya. Pohon oak chestnut sendiri diketahui mengandung tanin, yaitu zat yang biasanya digunakan untuk melapisi kulit binatang untuk mencegah pembusukan.

Tanin adalah "pengering" alami atau bahan yang menyerap kelembapan dan mengeringkan sekitarnya. Lingkungan yang memiliki kelembapan rendah akan menghentikan aktivitas mikroba.

Seperti yang diketahui, saat manusia atau hewan mati, mikroba dalam tubuh menjadi tak terkendali akibat proses biologis. Mikroba mulai "memakan" tubuh dan mikroorganisme dalam usus juga memulai pembusukan.

"Mereka tumbuh, mereka bereproduksi, dan mereka mulai mengambil alih tubuh," kata Killgrove dikutip dari Newsweek, Jumat (19/01/2018).

Baca juga: Ketahui Pantangan Ini supaya Anjing Tetap Sehat Saat Musim Liburan

Killgrove juga menjelaskan saat tubuh kembuh dan meluruh, bakeri, jamur, dan serangga kemudian akan datang untuk memakan sisa-sisa tubuh.

Dengan kata lain, saat tanin dari pohon oak chestnut tersebut menyerap kelembapan di sekitar mayat anjing itu, tak akan ada pembusukan.

Selain itu, pihak museum tempat "mumi" anjing itu berada saat ini menyebut bahwa hal ini juga dipengaruhi oleh posisi dan bentuk pohon.

Udara yang bertiup ke atas juga membantu anjing ini tetap utuh, ungkap Bertha Sue Dixon, juru bicara museum tersebut.

"Itu seperti cerobong asap, udara yang naik dan keluar dari pohon akan menyulitkan hewan lain untuk mencium bau bangkai anjing ini," ujar Dixon.

"Jadi apapun yang bisa memakan bangkai tidak akan pernah tahu bahwa anjing ini ada di pohon," imbuhnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com