Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Dibudidayakan di Indonesia, Ikan Batu Punya Senjata Tersembunyi

Kompas.com - 15/04/2018, 19:34 WIB
Resa Eka Ayu Sartika,
Michael Hangga Wismabrata

Tim Redaksi

Pisau akan tampak besar saat ikan batu berusia muda. Tapi seiring pertumbuhan ikan, pisau ini akan tampak kecil ketika tubuh ikan yang semakin besar.

"Ada sekitar 134 spesies ikan batu, dan mungkin aman untuk menganggap mereka semua memiliki mereka - saya mungkin memeriksa sekitar setengah dari mereka," kata Smith.

Baca Juga: Keren atau Ngeri, Ikan Ini Berpendar dalam Gelap Ketika Dipotret

Penemuan yang dipublikasikan dalam jurnal Copeia ini tidak hanya menakjubkan, tetapi juga membantu Smith dan para peneliti lain untuk mengelompokkan silsilah ikan batu.

"Semua ikan yang digolongkan dalam keluarga ikan batu ini sebelumnya terpisah menjadi delapan famili terpisah," kata Smith.

“Karena kami memiliki satu fitur rumit yang mudah dikenali, itu berarti spesies baru dapat ditempatkan dengan benar di keluarga ini,” sambungnya.

Dikutip dari Popular Mechanics, Minggu (15/4/2018), saat diperiksa di bawah lampu fluorescent, senjata ikan batu tersebut akan berwarna hijau dan di tulang lainnya berwarna merah.

Dibudidayakan di Indonesia

Beberapa jenis ikan batu ini sering ditemukan di perairan pesisir Indo-Pasifik. Selain itu, ikan ini bukanlah ikan yang mudah ditemui.

"Ikan-ikan ini agak langka di alam liar dan para peneliti jarang meneliti fisiologi dan perilaku ikan batu, jadi mereka tidak pernah melihat ada pisau yang terkunci di organ lachrymal mereka," kata Smith dilansir dari Discovery Magazine, Jumat (13/4/2018).

Meski cukup langka di alam liar, menurut Smith, ikan ini malah dibudidayakan di Indonesia. 

"Ada budidaya untuk yang lebih besar di Indonesia. Itu membingungkan bagi saya. Racunnya rusak dalam sistem pencernaan kita. Tetapi orang-orang makan banyak spesies berbisa di seluruh dunia, bahkan di AS," ujar Smith.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com