"Kita cenderung hanya menyebut daging sebagai daging, tapi kita tahu bahwa komposisi gizi (masing-masing bagian daging) bervariasi," ungkap Gilby dikutip dari National Geographic, Rabu (11/04/2018).
"Seluruh bagian daging hewan itu berharga, tetapi otak sangat berharga," tambahnya.
Otak diketahui tinggi lemak dan merupakan sumber asam lemak rantai panjang yang membentu perkembangan saraf.
Pada laporannya dalam International Journal of Primatology, Gilby menyebut bahwa simpanse mungkin bisa memecahkan tengkorak monyet muda dengan gigitan. Hal ini berkebalikan dengan tengkorak monyet dewasa yang lebih sulit diakses.
Terlebih lagi, meluangkan waktu lebih lama untuk monyet dewasa juga bisa membuatnya kehilangan buruannya tersebut.
Baca juga: Inilah Sebabnya Manusia Jarang Melihat Simpanse Melahirkan
Maka, ketika membunuh monyet dewasa, simpanse mungkin merasa lebih efisien untuk memulai dengan organ-organ yang kaya nutrisi lainnya seperti hati. Ini juga yang mungkin menjadi sebab simpanse di Gombe kadang menargetkan monyet dewasa sebagai buruan.
"Ini mungkin salah satu penelitian kuantitatif pertama tentang bagaimana tepatnya bagian mangsa yang dimakan oleh simpanse," ungkap Jill Pruetz, antropolog biologi yang mengkhususkan diri dalam bidang primata di Texas State University.
Budaya
Pruetz menyebut perilaku ini tidak hanya terjadi di Tanzania saja. Di tempat penelitiannya di Senegal, dia mengamati simpanse Savanna yang makan bagian kepala primata galago terlebih dahulu.
Temuan Pruetz ini menguatkan hipotesis bahwa simpanse mencari nutrisi dari mangsanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.