Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/04/2018, 17:35 WIB

KOMPAS.com - Bukan rahasia lagi bahwa tak hanya manusia yang menjadi pemakan daging. Hewan lain juga melakukan kebiasaan yang sama.

Meski banyak hewan yang memakan daging, hanya kera yang punya kebiasaan mirip manusia dengan menyukai bagian tertentu pada daging.

Hal ini terkonfirmasi dalam sebuah penelitian terbaru. Dalam penelitian tersebut, para peneliti menemukan sekelompok simpanse di Taman Nasional Gombe, Tanzania yang punya kebiasaan mirip manusia tersebut.

Sejak dipelajari pada 1960 oleh Jane Goodall, kelompok simpanse Kasekala tersebut memang telah teramati senang berburu monyet colobus merah.

Baca juga: Terungkap, Inilah yang Membuat Kita Berbeda dengan Simpanse

Tertarik dengan hal tersebut, Ian Gilby, seorang antropolog di Arizona State University memimpin penelitian proses perburuan ini. Gilby dan timnya kemudian memfilmkan anggota komunitas simpanse tersebut untuk mempelajari cara mereka berbagi daging.

Setelah meninjau kembali hasil rekaman yang mereka dapat, Gilby mendapati pola makan dari simpanse-simpanse tersebut. Dalam rekaman tersebut, terlihat para simpanse memakan bagian kepala lebih dulu dari mangsanya yang belum dewasa (monyet anak-anak , remaja, atau muda).

Sedangkan jika mangsanya adalah monyet dewasa, pola ini tidak terjadi.

Hal ini menyisakan pertanyaan yang mungkin relevan dengan bagaimana manusia berevolusi: Mengapa kera lebih suka makan bagian daging tertentu?

Nutrisi

Gilby memperkirakan hal ini berkaitan dengan nutrisi dari bagian tersebut.

"Kita cenderung hanya menyebut daging sebagai daging, tapi kita tahu bahwa komposisi gizi (masing-masing bagian daging) bervariasi," ungkap Gilby dikutip dari National Geographic, Rabu (11/04/2018).

"Seluruh bagian daging hewan itu berharga, tetapi otak sangat berharga," tambahnya.

Otak diketahui tinggi lemak dan merupakan sumber asam lemak rantai panjang yang membentu perkembangan saraf.

Pada laporannya dalam International Journal of Primatology, Gilby menyebut bahwa simpanse mungkin bisa memecahkan tengkorak monyet muda dengan gigitan. Hal ini berkebalikan dengan tengkorak monyet dewasa yang lebih sulit diakses.

Terlebih lagi, meluangkan waktu lebih lama untuk monyet dewasa juga bisa membuatnya kehilangan buruannya tersebut.

Baca juga: Inilah Sebabnya Manusia Jarang Melihat Simpanse Melahirkan

Maka, ketika membunuh monyet dewasa, simpanse mungkin merasa lebih efisien untuk memulai dengan organ-organ yang kaya nutrisi lainnya seperti hati. Ini juga yang mungkin menjadi sebab simpanse di Gombe kadang menargetkan monyet dewasa sebagai buruan.

"Ini mungkin salah satu penelitian kuantitatif pertama tentang bagaimana tepatnya bagian mangsa yang dimakan oleh simpanse," ungkap Jill Pruetz, antropolog biologi yang mengkhususkan diri dalam bidang primata di Texas State University.

Budaya

Pruetz menyebut perilaku ini tidak hanya terjadi di Tanzania saja. Di tempat penelitiannya di Senegal, dia mengamati simpanse Savanna yang makan bagian kepala primata galago terlebih dahulu.

Temuan Pruetz ini menguatkan hipotesis bahwa simpanse mencari nutrisi dari mangsanya.

Meski begitu, hal ini memicu perdebatan mengapa kera omnivora (pemakan segala) melakukan perburuan padahal daging bukan makanan pokok mereka.

Pruetz menyebut bahwa semua ini tidak dapat serta merta dijelaskan karena semua perbedaan terjadi di berbagai lokasi penelitian. Misalnya saja, ada beberapa simpanse yang juga memakan telur sedangkan yang lain tidak.

Ini diduga karena peran tradisi dan budaya yang dipelajari di antara populasi simpanse tersebut.

Evolusi Kera

Apapun alasannya dari pilih-pilih makanan simpanse, tapi penelitian ini bisa memberitahu tentang evolusi manusia karena kita mungkin berbagai moyang yang sama.

Baca juga: Jangan Sekali-sekali Meremehkan Simpanse, Ini Sebabnya...

Menurut Gilby, penelitiannya mungkin bisa memperlihatkan hominid (kera besar) awal yang mulai makan daging. Penelitiannya menunjukkan kebutuhan akan lemak mungkin telah menjadi motivasi hal tersebut.

"Salah satu cara terbaik yang kita miliki untuk memahami hominid awal adalah menggunakan simpanse sebagai model," kata Pruetz.

"Mendapatkan gambaran jelas tentang perburuan simpanse bisa memungkinkan kita membuat prediksi atau hipotesus tentang bagaimana hominid awal mungkin berperilaku," tutupnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

4 Manfaat Buah Lengkeng untuk Kesehatan

4 Manfaat Buah Lengkeng untuk Kesehatan

Oh Begitu
Apakah Ada Efek Membersihkan Kotoran di Pusar?

Apakah Ada Efek Membersihkan Kotoran di Pusar?

Oh Begitu
8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

Oh Begitu
Kenapa Inti Bumi Sangat Panas?

Kenapa Inti Bumi Sangat Panas?

Oh Begitu
Pria Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir, Kenapa Hiu Menyerang Manusia?

Pria Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir, Kenapa Hiu Menyerang Manusia?

Oh Begitu
Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Fenomena
Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Oh Begitu
Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Oh Begitu
Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Oh Begitu
Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Oh Begitu
7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

Oh Begitu
Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Kita
10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

Fenomena
Apakah Mikropenis Dapat Diobati?

Apakah Mikropenis Dapat Diobati?

Oh Begitu
Benarkah Kantong Teh Bermanfaat untuk Mata?

Benarkah Kantong Teh Bermanfaat untuk Mata?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com