Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Spesies Ulat Terakus di Dunia "Dikawinkan", Apa Jadinya?

Kompas.com - 06/04/2018, 18:01 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Penulis utama laporan penelitian Dr Craig Anderson dari Universitas Edinburgh mengatakan penelitian CSIRO ini berimplikasi luas bagi komunitas pertanian di seluruh Amerika.

Selain dampak yang sudah dirasakan di Amerika Selatan, kata Dr Anderson, diperkirakan 65 persen hasil pertanian AS kini berisiko terkena dampaknya jika ulat tersebut kian menyebar.

Bollworm adalah jenis ulat yang sangat agresif dan bahkan memakan sesamanya sendiri.

"Kami harus memisahkan ulat-ulat itu di laboratorium, karena kalau tidak kami akan mendapati hanya satu ulat besar," ujar Dr Walsh.

Dia mengatakan penelitian ini penting agar komunitas pertanian global untuk tetap selangkah lebih maju dalam memerangi hama tanaman.

Dr Anderson menambahkan, dengan memahami aliran gen antara dua spesies ulat tersebut, sekarang dimungkinkan penggunaan perangkat genetika untuk mengontrol penyebarannya.

Hasil penelitian ini diterbitkan pekan ini dalam jurnal Prosiding of the National Academy of Sciences of the USA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com