Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahsyatnya Tanaman, Bikin Ulat Kanibal agar Tidak Dimakan

Kompas.com - 12/07/2017, 20:14 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com -- Jangan pernah anggap remeh tanaman. Walaupun terkesan tidak bisa apa-apa, daya tahan tanaman ternyata sangat dahsyat dan mampu membuat ulat menjadi kanibal.

Hal ini diungkapkan oleh studi terbaru dalam jurnal Nature Ecology and Evolution. Para peneliti menemukan bahwa ketika merasa diserang, beberapa tanaman akan mengeluarkan senyawa yang membuat daun terasa tidak enak dan memaksa herbivora untuk memakan sesamanya.

John Orrock, penulis studi dan peneliti dari Department of Zoology, University of Winconsin-Madison, mengatakan kepada National Geographic 11 Juli 2017, tanaman bisa melindungi dirinya sendiri dengan membuat herbivora stres sampai memilih memakan sesamanya daripada harus memakan tanaman tersebut.

Untuk membuktikan hal ini, Orrock dan koleganya melakukan sebuah eksperimen di mana mereka menyemprot tanaman tomat dengan senyawa methyl jasmonate yang sebenarnya dapat diproduksi secara alami oleh tanaman.

(Baca juga: Tanaman Juga Bisa Mendengar, Ini Buktinya)

Senyawa tersebut memberikan peringatan kepada tanaman dan komunitas di sekitarnya bahwa mereka sedang dalam bahaya dan mendorong produksi methyl jasmonate. Sebagai respons terhadap senyawa tersebut, tanaman juga akan mengubah komposisi kimianya agar terasa tidak enak bagi herbivora.

Namun, yang paling mengerikan dari efek methyl jasmonate bukan hanya rasa tanamannya saja. Orrock berkata bahwa senyawa tersebut bisa menarik perhatian predator dan parasit yang memakan herbivora.

Lalu, ketika seluruh tanaman menjadi tidak enak, herbivora kehabisan pilihan untuk memenuhi nafsu makannya.

“Hal ini menjadi dilema bagi ulat. Faktanya, kualitas tanaman menjadi sangat rendah sehingga untuk memenuhi metabolisme mereka, ulat harus mencari sumber makanan lain yang lebih baik,” kata Brian Connolly, seorang peneliti yang juga tergabung dalam studi ini.

(Baca juga: Tumbuhan Juga Bisa Sebabkan Polusi Udara, Kok Bisa?)

Alternatif tersebut ternyata ulat lain yang berada di sekitar mereka. “Biasanya, ulat yang lebih besar yang memakan ulat kecil. Hal ini mengikuti filosofi ‘makan atau dimakan’,” tambah Orrock.

Orrock dan Connolly pun mengakui bahwa dalam eksperimen ini, ulat-ulat tersebut tidak diberi pilihan tanaman lain selain tomat sehingga terpaksa memakan sesamanya. Oleh karena itu, mereka pun melakukan eksperimen baru di mana lingkungan ulat menjadi lebih besar dan pilihan tanaman menjadi lebih banyak.

Namun, dalam lingkungan yang baru sekalipun, hasilnya tetap sama: ulat masih tetap memakan sesamanya.

“Walaupun mereka (ulat) bisa saja berpencar sedikit untuk menghindari sesamanya, mereka tetap berakhir dengan memakan satu sama lain dalam pola yang sama,” ucap Connolly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com