KOMPAS.com - Apa jadinya jika masalah perut yang diyakini sebagai keracunan makanan ternyata adalah kanker usus besar atau kanker kolon?
Hal ini dialami Diana Zepeda, 34. Pada 2016 lalu, perempuan asal Washington DC ini mengalami diare, perut kram, dan mengeluarkan banyak gas.
"Saya kemudian mengubah pola makan. Selama satu bulan saya mengurangi biji-bijian, susu, dan gula. Saya pikir, inilah yang dibutuhkan tubuh saya," ujar Diana kepada Majalah People, Jumat (30/3/2018).
Penyakit tak kunjung pergi, kondisi kesehatan justru memburuk. Ia mengalami diare setiap hari dan ada darah di dalamnya.
Dokter memiliki berbagai diagnosa, namun obat yang diberikan tidak memperbaiki keadaan. Dokter akhirnya menemukan ada tumor yang menghalangi kolon Diana.
Baca juga : Dikira Buncit, Ternyata Ada Tumor 14 Kg Dalam Perut Pria Ini
Hal ini ditemukan setelah dokter melakukan prosedur kolonoskopi yang bertujuan untuk mendeteksi kanker kolon atau usus besar.
Sebelum prosedur kolonoskopi dilakukan, Diana mendapat serangkaian tes sigmoidoskopi untuk memeriksa bagian ujung usus besar yang meliputi rektum, kolon sigmoid, dan anus. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut bowel scope.
Dari pemeriksaan tersebut, dokter menemukan ada tumor yang menghalangi kolon, dan ia didiagnosis memiliki kanker kolon stadium 4.
Mayo Clinic pernah mewartakan kanker kolon biasanya ditemukan di bagian akhir saluran pencernaan.
Sebagian besar kasus kanker kolon bermula dari munculnya gumpalan kecil yang tidak bersifat kanker dari sel yang disebut polip adenomatosa. Seiring berjalannya waktu, polip ini bisa membesar dan berubah menjadi kanker kolon.
Menurut Aliansi Kanker Kolorektal, orang-orang di bawah usia 50 tahun empat kali lebih mungkin didiagnosis kanker kolon.
Baca juga : Interstitium, Organ Tersembunyi yang Bisa Jelaskan Kanker
Diwartakan Newsweek, Jumat (30/3/2018), Diana menjalani kemoterapi dan beberapa operasi selama enam bulan setelahnya karena kanker telah menyebar ke hati.
Perawatan kemoterapi terakhir Diana sudah selesai Kamis (29/3/2018). Ia ingin segera kembali ke kehidupan normalnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.