Ikan sarden lebih berwarna dibandingkan ikan makarel. Perutnya dibalut warna keperakan, sedangkan punggung ikan ini dilapisi warna hijau atau biru, terkadang dengan hiasan noda hitam.
Ikan sarden diklasifikasikan sebagai ikan bertulang sejati. Tidak punya sisik di kepala, serta punya satu sirip pendek di dekat bagian punggung tengah. Makanannya adalah plankton sehingga minim kontaminasi merkuri.
Persamaannya
Ikan sarden dan ikan makarel mendiami perairan terbuka yang terhampar antara pantai dan tepian landas kontinen. Pada kedalaman 20-400 meter, jenis ikan pelagis seperti keduanya hidup.
Ikan pelagis seperti sarden dan makarel identik dengan aktivitas migrasi. Makarel akan menempuh perjalanan dari barat Irlandia menuju wilayah Viking Bank di Laut Utara. Lalu tinggal di sana selama musim dingin.
Di Irlandia, makarel menetap selama Maret hingga Juli untuk melakukan pemijahan.
Sementara ikan sarden akan berpindah ke barat Skotlandia atau Laut Utara. Sekaligus untuk menaruh telur-telur di sana setiap setahun sekali.
Baca juga: Sisik Ikan Bisa Jadi Obat Luka Halal untuk Semua Pemeluk Agama
Baik sarden maupun ikan makarel sama-sama diperkaya dengan lemak dan omega 3 yang baik untuk kesehatan. Kandungan gizi ini dipercaya bagus bagi perkembangan fungsi otak.
Selain itu, konsumsi dua ikan ini juga bisa mencegah inflamasi, serangan jantung, stroke, kanker, dan artritis rematik. Penyakit lain yang bisa ditangkal dengan makan kedua ikan ini yakni kolesterol tinggi, diabetes, kanker payudara, kehilangan memori, depresi, resistensi insulin, penyakit arteri koroner, attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), dan gejala pramenstruasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.