Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keren atau Ngeri, Ikan Ini Berpendar dalam Gelap Ketika Dipotret

Kompas.com - 29/03/2018, 21:44 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Apa yang Anda pikirkan ketika melihat gambar di atas?

Sekilas gambar tersebut seperti menunjukkan kerangka ikan yang bertabur metal. Ditambah mata yang kosong serta warna merah dari ikan tersebut dengan latar belakang foto hitam makin menambah keanehan gambar tersebut.

Foto yang baru-baru ini dibagikan melalui Twitter oleh Leo Smith itu tentu langsung menarik perhatian. Smith sendiri merupakan seorang profesor ekologi dan evolusi biologi di Universty of Kansas.

Mungkin banyak orang yang berpikir bahwa gambar tersebut tidak asli atau telah melalui serangkaian editing. Tapi dikutip dari Live Science, Rabu (28/03/2018), foto tersebut asli tanpa pengubahan apapun.

Baca juga: Ikan Guppy Air Tawar Hidup di Kepulauan Terisolasi, Dari Mana Asalnya?

Lalu bagaimana penjelasan tentang warna dan bentuk ikan tersebut?

Ternyata hal itu merupakan fitur normal yang unik milik ikan lumpsucker Pasifik (Eumicrotremus orbis), kata Simth.

Ikan ini cukup menggemaskan ketika mereka hidup. Punya ukuran tubuh yang mungil tapi gemuk membuat mereka terlihat seperti bola golf bermata tajam.

Meski menawan, Anda mungkin tak akan pernah mau menyentuh mereka.

"Memengang salah satu dari mereka seperti menggenggam kaktus kecil," kata Smith dikutip dari Live Science, Rabu (28/03/2018).

Selain itu, benjolan di tubuh mereka mungkin juga telah dimodifikasi dan digunakan sebagai alat pertahanan dari predator.

Sebenarnya, benjolan pada ikan jenis ini memang umum ditemukan. Sedangkan ikan yang berpendar dalam kegelapan juga glow in the dark cukup banyak.

Namun, yang punya benjolan sekaligus berpendar mungkin hanya sedikit. Salah satunya adalah ikan ini.

Foto tersebut diambil ole Smith saat dia ingin mengabadikan penampakan ikan tersebut di bawah mikroskop. Ikan ini tiba-tiba berpendar merah di bawah mikroskop.

Padahal mikroskop yang digunakan oleh Smith punya penyaringan khusus, kecuali dari spesimen yang berpendar.

Baca juga: Zona Laut Baru Ditemukan, Isinya Ikan-ikan Misterius

"Spesimen itu menyala sendiri, dan semua dalam gambar menghilang," ujar Smith.

Untuk mengetahui rahasia benjolan sekaligus sisi menyeramkan ikan ini dalam foto tersebut, Smith kemudian menggunakan proses yang disebut "pembersihan" dan pewarnaan.

Mula-mula Sith membenamkan ikan tersebut pada bak yang beisis enzim perut sapi untuk meninggalkan jaringan yang masih terikat. Dari hal ini diharapkan semua daging ikan ini menjadi transparan dan tidak terlihat.

Setelah dibersihkan, kerangka spesimen ini kemudian diwarnai. Dengan cara ini tulang yang masih menempel pada daging dan tetap pada posisinya semula seperti hewan normal lain.

Sayangnya, mengatur ikan dalam posisi kamera yang tepat cukup rumit. Padahal ikan yang menghadap depan (pose tertentu) bisa menampilkan bentuk sepenuhnya.

Tak kehabisan akal, Smith bereksperimen dengan membuat ikan tersebut "berpose". Smith menggabungkan campuran gelatin dan gliserin hingga membentuk cairan lengket.

Ikan tersebut ditempatkan pada cairan lengket tersebut sebentar agar bisa difoto dengan mudah.

Haslinya, Smith mengabadikan struktur benjolan ikan tersebut secara detail. Dalam foto tersebut terlihat bahwa di atas benjolan itu ada banyak duri lebih kecil yang membuat pemangsa berpikir dua kali menyerang ikan ini.

Baca juga: Pertama di Dunia, Video Tangkap Ngerinya Perkawinan Ikan Anglerfish

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com