KOMPAS.com - Mamalia laut seperti paus, lumba-lumba, termasuk anjing laut, singa laut, dan dugong memiliki ukuran tubuh yang besar.
Dugaan sebelumnya mengungkapkan mamalia laut berukuran lebih besar karena daya apung air membebaskan mereka dari tekanan gravitasi.
Selain itu, persaingan dalam mencari makanan di laut juga diduga sebagai faktor yang dapat meningkatkan ukuran mamalia laut.
Namun, studi baru membuktikan dugaan sebelumnya tidak tepat. Mamalia di laut harus berukuran besar agar dapat hidup di dalam air. Mereka tak punya pilihan lain.
Baca juga : Tertangkap Kamera, Paus Pembunuh Menenggelamkan Bayi Spesiesnya
"Mamalia laut harus memiliki bobot berat dengan cara mengonsumsi cukup makanan untuk menghasilkan panas tubuh. Ini digunakan untuk bertahan hidup," kata ahli ekologi dari Universitas Stanford dan juga pemimpin penelitian, William Gearty, dilansir National Geographic, Senin (26/3/2018).
Sebagai catatan, air merupakan konduktor yang lebih baik menghantar panas dibandingkan udara.
"Mamalia laut berukuran besar untuk alasan yag sangat spesifik," sambungnya.
Ukuran lebih besar lebih baik
Gearty dan timnya menciptakan serangkaian model komputer untuk menganalisis faktor yang memengaruhi ukuran. Mereka mengamati massa tubuh lebih dari 3.800 spesies hidup dan hampir 3.000 fosil mamalia.
Hasil analisis menunjukkan, hewan darat yang beradaptasi dengan air mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Pertumbuhannya bisa mencapai 500 kilogram.
Seperti dilaporkan dalam Prosiding National Academy of Sciences, Senin (26/3/2018) mereka menemukan dua model alasan yang berkaitan dengan ukuran mamalia laut.
Pertama, mamalia harus memiliki tubuh besar agar dapat menahan panas tubuh. Saat mamalia berukuran besar, maka panas tubuh yang hilang di air akan lebih sedikit.
Kita tahu, hewan yang lebih besar harus mengonsumsi lebih banyak makanan untuk mendukung hal tersebut.
Dalam model kedua Gearty, teori itu nampaknya tidak berlaku. Mamalia besar memang dapat menahan panas tubuh dengan laebih baik. Namun, apabila mereka tidak mendapatkan cukup makanan untuk bahan bakar metabolisme, itu bukan masalah.
"Mereka telah menyebar ke berbagai ukuran. Seperti paus sperma berevolusi ke ukuran yang perlu makan banyak, tetapi tidak perlu mengkhawatirkan predator lain. Ada lagi mamalia laut yang tidak perlu makan banyak tapi rentan terhadap predator," kata Gearty, dilansir Live Science, Senin (26/3/2018).
Baca juga : 150 Paus Pilot Terdampar di Pantai Australia, Apa Artinya Bagi Kita?
Menurut ahli biologi evolusi dari Universitas Reading di Inggris yang tidak terlibat dalam penelitian, Chris Venditti, ukuran tubuh hewan adalah hal yang penting untuk dipelajari.
"Jika Anda ingin mengukur sesuatu dari hewan, Anda harus mengukur tubuhnya karena ini akan berhubungan dengan hewan lainnya. Jika Anda mengetahui seberapa besar hewan, kemungkinan besar Anda akan mengetahui hal lain seperti bagaimana mereka bergerak dan bagaimana sistem metabolismenya," kata Venditti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.