Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Memastikan Suatu Hewan Terancam Punah atau Tidak?

Kompas.com - 21/03/2018, 17:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber BBC


KOMPAS.com - Kematian Sudan, badak putih jantan terakhir di dunia membuat spesiesnya punah.

Kini hanya ada dua badak putih di dunia yang berjenis kelamin betina. Namanya Najin dan Fafu.

Para ahli berkata satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan spesies ini adalah dengan proses bayi tabung.

"Ini adalah situasi yang sangat buruk," kata Colin Butfield, kepala kampanye konservasi WWF, dilansir BBC, Rabu (21/3/2018).

Baca juga : Badak Putih Jantan Punah, Spesies Badak Ini Terancam Menyusul

Setelah Sudan, sebetulnya banyak hewan lain yang juga terancam punah.

Beberapa di antaranya seperti ikan lumba-lumba Vaquita, spesies ikan sangat langka yang ditemukan pada 1958.

Ada juga spesies badak Jawa, badak Sumatera, badak hitam, macan tutul amur, gajah hutan, dan orangutan Kalimantan. Populasi mereka kini kurang dari 100 ekor.

Persatuan Internasional untuk Pelestarian Alam (IUCN) memiliki daftar merah status kepunahan berbagai spesies tumbuhan, mamalia, burung, amfibi, dan hewan laut, yang dikelompokkan ke dalam tujuh kategori secara global.

Tujuh daftar merah kepunahan itu meliputi: berisiko rendah (least concern), hampir terancam (near threatened), rentan (vulnerable), genting (endangered), kritis atau terancam punah (critically endangered), punah di alam liar(extinxt in the Wild), hingga punah (extinct).

Saat ini, ada 5.583 spesies yang terancam punah. Data tahun 2017 menambahkan 26 spesies berstatus terancam punah.

November 2016, IUCN memperkirakan hanya ada 30 lumba-luma vaquita yang tersisa. Kemungkinan besar mereka akan punah dalam satu dekade ke depan.

Cara penghitungan populasi

Memang, angka yang dimiliki IUCN tidak selalu tepat. Namun, pihaknya mengklaim telah menggunakan berbeagai metode untuk menghasilkan perkiraan terbaik.

Saat menghitung mamalia darat misalnya, para ahli konservasi akan mengkombinasikan beberapa metode. Antara lain pelacak GPS, kamera tersembunyi untuk mengidentifikasi tanda khas hewan, jejak perburuan, kotoran, jejak kaki hewan, dan bekas goresan di pohon.

Mereka kemudian menggunakan informasi tersebut untuk memperkirakan hal-hal seperti jumlah hewan dan berapa banyak spesies yang ada di suatu daerah.

Baca juga : Bukan Pembalakan Liar, OrangutanTerancam Punah akibat Perburuan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau