Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Pembalakan Liar, OrangutanTerancam Punah akibat Perburuan

Kompas.com - 17/02/2018, 16:05 WIB
Shela Kusumaningtyas,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com -- Sebuah studi baru yang dimuat dalam Jurnal Current Biology mengungkap bahwa ancaman terbesar bagi populasi orangutan bukanlah pembalakan liar, melainkan perburuan.

Selain mengungkap bahwa ada lebih dari 100.000 orangutan yang mati selama 16 tahun terakhir, studi ini turut memberikan pandangan terbaru tentang kemampuan orangutan dalam beradaptasi. 

“Kami mengetahui bahwa persebaran orangutan justru jauh lebih luas dari dugaan sebelumnya. Mereka ditemukan di kawasan hutan yang terdegradasi, dan bahkan ada pula di perkebunan,” sebut Maria Voigt, ketua peneliti seperti yang dilansir dari IFL Science pada Kamis (15/2/2018).

Pernyataan Maria ini turut menumbangkan pandangan bahwa orangutan adalah spesies yang sensiti dan hanya mampu hidup di hutan lindung dengan curah hujan tinggi, tanpa terjamah manusia.

Baca juga : Alba, Orangutan Albino Satu-satunya Akan Punya Pulau Sendiri

Nyatanya, kera besar ini mempunyai kemampuan adaptasi yang baik meski lingkungan telah berubah. Orangutan akan dengan cepat menyesuaikan diri dengan variasi makanan baru, seperti akasia dan kelapa sawit.

Orangutan juga ditemukan lebih sering berjalan di tanah. Keahlian tersebut jauh lebih bagus daripada yang manusia pikirkan selama ini. Ini cukup membuktikan bahwa orangutan juga tetap bisa bertahan hidup di kawasan pertanian dan perkebunan.

Setelah diselidiki lebih jauh, tingginya angka kematian orangutan justru lebih berbahaya jika dipicu oleh perburuan yang dilakukan manusia. Manusia menjadi dalang lenyapnya para orangutan dari habitatnya.

Oknum manusia itu secara tega menghabisi orangutan dengan dalih memanfaatkan daging hewan tersebut. Bayi orangutan turut menjadi korban perburuan karena akan diperjualbelikan sebagai hewan peliharaan.

Baca juga : Mirip Manusia, Orangutan Juga Gunakan Balsam untuk Redakan Pegal

Perburuan yang selama ini tidak terlalu dikhawatirkan bagi kelangsungan hidup orangutan, sudah perlu mendapat perhatian khusus. Saat ini, diperkirakan ada 3 hingga 4 orangutan yang meregang nyawa di tangan pemburu.

Penelitian yang melibatkan 38 institusi internasional ini ikut menyoroti dampak mengerikan jika para manusia pemburu terus mengincar orangutan sebagai targetnya.

“Orangutan termasuk lamban dalam berkembang biak. Kendati hanya satu orangutan yang diambil dari 100 orangutan dewasa, populasi tersebut punya kecenderungan besar untuk punah,” kata Serge Wich, wakil peneliti.

Hasil penelitian ini perlu ditindaklanjuti karena orangutan menyusut secara drastis jumlahnya tiap tahun. Namun kabar baiknya, orangutan tidak akan punah selama ada upaya menyelamatkan orangutan lewat taman nasional. Taman nasional perlu dipastikan benar-benar aman untuk tempat pelestarian orangutan. Perburuan juga harus ditekan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau