Fungsi otot telinga masih digunakan oleh hewan nokturnal, seperti kelinci, rusa, dan kucing, untuk menemukan asal suara. Hal ini juga dilakukan manusia purba.
Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa otot-otot telinga ini sebenarnya masih bisa merespons suara meski kita tidak cukup kuat untuk menggerakkan telinga.
Baca juga: Benarkah Operasi Caesar Berpengaruh pada Evolusi Manusia?
3. Bulu kuduk berdiri
Saat kita kedinginan atau merasa takut, tak jarang bulu kuduk berdiri.
Bulu kuduk berdiri atau goosebump muncul karena otot-otot mungil yang menempel pada rambut di tangan menarik rambut dan menyebabkan ada benjolan di permukaan kulit.
Hal ini merupakan sisa evolusi. Bulu kuduk muncul karena adrenalin terlibat dalam respons tubuh terhadap suhu dingin dan merupakan bagian dari respons fight-or-flight saat menghadapi bahaya, serangan, atau ancaman.
Pada hewan berbulu juga tampak lebih besar ketika mereka merasa terancam. Ini juga yang membuat kita merinding saat mendengar sebuah lagu yang sangat bagus.
4. Ekor
Salah satu sisa evolusi yang paling jelas adalah tulang ekor kita. Tulang ekor merupakan sekelompok tulang rawan yang menyatu dan berfungsi sebagai jangkar untuk beberapa otot panggul.
Ini merupakan warisan nenek moyang.
Pada usia kehamilan sekitar empat minggu, embrio memiliki ekor 10 sampai 12 yang mengembang pada hewan vertebra (bertulang belakang). Namun, pada manusia dan primata, sel-sel tersebut langsung mati segera setelah muncul.
Video berikut akan lebih menjelaskan tentang sisa evolusi manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.