Sebab itu, peneliti memantau 14.775 pasien asal Swedia dan Finlandia berusia 18-97 tahun yang baru saja didiagnosis diabetes.
Mereka menganalisis responden meliputi pengukuran resistensi insulin, sekresi insulin, kadar gula darah, usia, dan gejala penyakit.
Para peneliti juga menganalisis genetik dan membandingkan perkembangan penyakit, pengobatan, dan komplikasi diabetes untuk setiap jenisnya.
Baca juga : Peneliti Ungkap Menyusui Selama 6 Bulan Turunkan Risiko Diabetes
Hasilnya ditemukan ada lima tipe diabetes berbeda. Tiga di antaranya parah dan dua ringan.
Pertama mari kita bahas ketiga kelompok diabetes yang parah.
Kelompok parah pertama memiliki resistensi insulin berat yang berisiko jauh lebih tinggi terkena penyakit ginjal.
"Kelompok ini yang paling beruntung dengan revisi klasifikasi tipe diabetes yang baru, sebab merekalah yang penanganannya tidak tepat," kata Groop dilansir Telegraph, Jumat (2/3/2018).
Kelompok parah kedua, kekurangan insulin dengan kontrol metabolik buruk namun tidak memiliki auto antibodi.
Kelompok parah ketiga, insulin pada pasien kurang dan memiliki antibodi autoimun yang terkait dengan diabetes autoimun. Ini merupakan bentuk diabetes yang sebelumnya disebut sebagai diabetes tipe 1 atau diabetes autoimun laten pada orang dewasa.
Dua kelompok lainnya termasuk lebih ringan. Salah satunya mereka yang terkena diabetes terkait dengan usia lanjut dan kelompok ringan lainnya karena obesitas.
Kelima tipe diabetes ini berbeda secara genetis tanpa mutasi yang terkait dengan semua jenis penyakit. Sebab itu, kelimanya juga memiliki tahapan penyakit yang berbeda.
"Diperlukan perawatan dini untuk mencegah komplikasi pada pasien yang paling berisiko terkena dampaknya," kata pemimpin penulis Emma Ahlqvist, seorang profesor di Universitas Lund.
Lewat penelitian ini para peneliti berharap ada studi lebih lanjut yang membahas perbedaan dan perawatan yang lebih tepat untuk setiap penyakit segera ditemukan.
Baca juga : Jangan Remehkan Kesepian! Dampaknya Bisa Picu Diabetes Tipe 2
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.