Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Perjalanan Waktu Mungkin Dilakukan? Sains Menjelaskan

Kompas.com - 22/02/2018, 22:04 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber The Sun, Mirror

KOMPAS.com - Perjalanan menjelajah waktu adalah salah satu tema yang sering diangkat dalam novel atau film saja. Baik berkelana ke masa depan maupun memutar kembali ke masa lalu menjadi bahan cerita yang apik.

Sebut saja film "Back to the Future" atau novel berjudul "The Time Traveler's Wife" yang mengangkat tema perjalanan waktu.

Berbeda dengan film dan novel di atas yang memang merupakan fiksi, beberapa tahun terakhir, banyak orang mengklaim bahwa dirinya adalah seorang penjelajah waktu atau time traveler. Beberapa hari lalu misalnya, seorang pria di Los Angeles, AS mengklaim bahwa dirinya berasal dari masa depan.

Dalam sebuah video yang diunggah di youtube, pria tersebut menyebut bahwa 3.000 yang akan datang kota Los Angeles, AS akan menjadi kota bawah air.

Baca juga: Gen Ternyata Bisa Ungkap Waktu Kematian Seseorang

Hal ini tentu segera menjadi kegaduhan di dunia maya. Tapi benarkah perjalanan waktu mungkin dilakukan?

Mungkin Dilakukan

Secara teoretis, profesor Stephen Hawking dan Profesor Brian Cox percaya bahwa berpergian dengan kecepatan cahaya bisa mendorong manusia ke masa depan.

"Perjalanan waktu pernah dianggap sebagai ajaran sesat. Dulu sayang menghindari membicarakannya karena takut dilabeli sinting. Tapi akhir-akhir ini, saya tidak terlalu berhati-hati. Sebenarnya saya terobsesi oleh waktu," ungkap Hawking dikutip dari The Sun, Jumat (16/02/2018).

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Profesor Cox.

"Perjalanan waktu ke masa depan adalah mungkin. Sebenarnya, ini adalah bagian intrinsik dari cara alam semesta dibangun. Kita semua adalah penjelajah waktu dengan cara kita sendiri," kata Profesor Cox.

Tak hanya itu, berdasarkan teori relativitas khusus milik Albert Einstein yang diterbitkan pada 1905 menjelaskan, benda yang bergerak dengan kecepatan cahaya akan mengalami waktu yang melambat.

Dengan kata lain, orang yang bergerak sangat cepat (dengan kecepatan cahaya) akan melihat waktu mereka melambat. Tapi hal ini tidak berlaku untuk orang yang bergerak normal.

Menurut teori relativitas khusus, semakin cepat Anda bergerak melalui ruang angkasa, semakin lambat pengaruh waktu pada Anda dibanding obyek-obyek yang masih berdiri.

Contohnya, jika pergi dengan pesawat ruang angkasa mendekati kecepatan cahaya (299.337 kilometer per detik), maka sepertinya mungkin beberapa tahun lagi Anda akan sampai di bumi dan menemukan saudara kembar Anda yang jauh lebih tua. Hal ini telah diuji coba oleh NASA dan disebut paradoks kembar.

Baca juga: Fisikawan: Ada 2 Jenis Perjalanan Waktu, Salah Satunya Bisa Dilakukan

Semua pendapat tersebut mendukung bahwa perjalanan waktu sangat mungkin dilakukan. Hanya saja, hal ini akan memerlukan energi yang luar biasa.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau