Bahkan, kunci kecil yang terbuat dari logam (besi, perunggu, perak, atau emas) sering dipandang sebagai cara paling efektif untuk menunjukkan kekayaan secara terbuka.
Apalagi, pada masa tersebut, hanya orang sangat kaya yang mampu memiliki lemari atau pintu dengan mekanisme penguncian. Para orang kaya menggunakan kunci sebagai cincin mereka untuk menjaganya tetap aman sekaligus memamerkannya.
Abad Pertengahan
Desain kunci tersebut juga terus digunakan hingga 17 abad setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi. Hal ini bukan karena para ahli kunci di masa tersebut malas berinovasi, melainkan karena mereka lebih fokus untuk "menipu" para pencuri.
Pada masa ini, kunci masih dipandang sebagai simbol kekayaan. Tapi perbedaannya adalah, pada era ini untuk menunjukkan kekayaan, kunci dibuat dengan sangat besar.
Beberapa di antaranya bahkan mencapai panjang 31 sentimeter.
Beberapa abad kemudian, desain kunci mulai mengalami perubahan bentuk yang signifikan. Pada abad ke-14, misalnya, bentuk lekukan kunci lebih besar dan lebih rumit.
Selain itu, sekitar tahun 1.600-an, kepala kunci lebih banyak menggunakan ornamen yang menyerupai jendela katedral.
Zaman Modern
Sekitar tahun 1627, di Eropa, pembuatan kunci sedikit rumit. Itu karena pada waktu tersebut, kunci hanya dibuat oleh pengrajin dalam serikat yang mendedikasikan diri untuk kerajinan tersebut.
Masa tersebut, serikat memiliki aturan keras tentang siapa yang bisa membuat kunci dan untuk siapa. Bahkan, jika pengrajin nekad membuat kunci untuk orang yang tidak ditunjuk maka ia bisa digantung.
Selanjutnya, pada tahun 1.770-an, kunci menjadi ukuran otonomi dan privasi bagi wanita Perancis. Itu karena kebiasaan orang-orang kaya Perancis pada waktu tersebut adalah membeli meja, lemari, bahkan peti mati dengan laci rahasia untuk menyembunyikan barang berharga.
Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Kalkulator
Meski memiliki berbagai macam fungsi lain dan desain yang berbeda, tapi kunci pada abad ke-17 tidak jauh lebih aman daripada pendahulunya di abad pertengahan.
Sekitar tahun 1.800-an, orang-orang di Eropa mulai terobsesi dengan keamanan. Apalagi saat itu revolusi industri menciptakan berbedaan kelas yang sangat terasa.
Akibatnya, orang-orang kelas menengah dan kaya menjadi sasaran pencuri. Masa inilah yang membuat kunci makin umum digunakan oleh siapa saja, di kalangan menengah ke atas.