Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan yang Mengubah Dunia: Kunci dan Evolusinya

Kompas.com - 22/02/2018, 20:33 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Para pengrajin kunci juga mulai mengembangkan cara yang lebih praktis untuk mencegah pencuri saat itu. Mereka mengadaptasi beberapa teknologi yang digunakan pada abad kuno untuk membuat kunci yang lebih sulit dibobol.

Selanjutnya, pada 1865, desain kunci modern pertama kali dipatenkan oleh Linus Yale Jr. Kunci modern yang dimaksud adalah kunci pipih, yang berbeda dengan bentuk sebelumnya (mirip dengan tongkat).

Saat itu, Yale hanya ingin membuat kunci jauh lebih kecil dan lebih tipis agar lebih mudah dibawa.

Era Digital

Kunci buatan Yale hingga sekarang masih terus digunakan. Meski begitu, sepertinya era kunci jenis ini akan segera berakhir. Salah satu alasannya adalah munculnya kunci elektronik.

Kunci elektronik sendiri pertama kali diproduksi pada 1950-an. Bentuk dari kunci elektronik adalah kartu.

Saat ini penggunaannya masih sangat terbatas, yaitu di hotel atau perkantoran saja.

Tak hanya berbentuk kartu, kunci elektronik saat ini juga dikembangkan untuk remote keyless entry untuk mobil. Beberapa produsen kendaraan saat ini telah mengembangkan mobil yang bisa dibuka dan dinyalakan dengan remote saja, tanpa kunci (logam).

Perkembangan kunci tak sampai situ saja. Di era digital, para ilmuwan juga mengembangkan kunci dengan sistem elektronik.

Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Kondom

Dengan memasukkan sandi, Anda bisa membuka pintu rumah, kantor, gawai, hingga kendaraan Anda.

Di samping itu, beberapa tahun belakangan juga dikembangkan kunci dengan memanfaatkan pemindai biometrik. Untuk membuka kunci, Anda hanya perlu memindai suara, sidik jari, retina mata, wajah, atau bahkan DNA saja.

Segera setelah terpindai, Anda bisa mengaskses pintu, gawai, brankas, bahkan kendaraan Anda. Kelebihan lainnya dari kunci dengan pemindai biometrik ini adalah kita tak lagi kehilangan "kunci".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com