Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kok Bisa Pasangan Langgeng Sampai Kakek Nenek? Ini Penjelasan Sains

Kompas.com - 13/02/2018, 20:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber USA Today

"Jika Anda juga ingin memiliki hubungan awet hingga berpuluh tahun, Anda memerlukan sikap empati, menonjolkan yang positif, dan bisa mengendalikan stres," kata Fisher.

Sedangkan untuk memicu sistem otak untuk terus jatuh cinta, Fisher menyarankan pasangan untuk melakukan hal baru bersama, seperti pergi ke tempat baru, liburan, dan melakukan aktivitas yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Hal ini dapat memicu melepaskan dopamin dan membantu mempertahankan hubungan yang romantis.

Selain itu, sentuhan fisik juga dapat memicu melepaskan oksitosin yang menyebabkan tumbuhnya ikatan.

"Pertahankan perasaan cinta, pertahankan perasaan tertarik, pertahankan pikiran positif, kendalikan emosi diri sendiri, berempati, dan katakan hal-hal baik kepada pasangan. Itulah yang diminta otak Anda," katanya.

Baca juga : Apakah Cinta Selamanya Itu Benar-benar Ada?

Fishbane yang fokus meneliti hubungan yang langgeng mengungkapkan bahwa ada neurobiologi berbeda di sistem otak pasangan yang langgeng sampai tua.

Saat salah satu pasangan sedang memberikan kritik keras yang dapat memicu respon fight or flight, yakni reaksi fisiologis maupun psikologis apabila seseorang menghadapi bahaya yang mengancam dirinya, maka hormon stres membanjiri Amigdala (bagian otak yang berperan melakukan pengolahan terhadap reaksi emosi seperti rasa takut, red).

"Bila hal seperti itu terjadi pada pasangan, mungkin setelah itu akan muncul rasa canggung karena tidak tahu apa yang diinginkan dan tidak tahu bagaimana kembali membuat senang pasangannya. Maka strategi yang dilakukan adalah menarik diri atau mundur dari hubungan," kata Fishbane.

"Saat amigdala diaktifkan, maka akan mematikan daerah otak yang dapat merenung dan bijaksana. Sehingga akan jauh lebih mudah tersulut emosi daripada menenangkan diri," sambungnya.

Dari hal tersebut, Fishbane berkata kunci untuk mempertahankan hubungan agar langgeng adalah menonaktifkan emosi tersebut. Dibanding mengkritik pasangan, dia menyarankan lebih baik menanyakan apa yang salah dan berkata jujur kepada pasangan.

"Begitu mereka memecahkan masalah yang membuat stres tinggi, pasangan bisa kembali menjadi penyayang dan berempati lagi," kata Fishbane.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau