Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/02/2018, 20:06 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com — Obat penghilang rasa sakit atau nyeri banyak ditemukan di pasaran dengan berbagai macam merek. Nama generiknya adalah ibuprofen.

Meski mudah ditemukan, ada baiknya agar obat ini tidak dikonsumsi ibu hamil.

Dalam temuan terbaru yang dilakukan peneliti dari Perancis dan Denmark, jika ibuprofen dikonsumsi oleh ibu hamil dalam trimester pertama kehamilan, hal itu akan menyebabkan kerusakan irreversible atau kerusakan yang tidak bisa disembuhkan lagi.

Ibuprofen tersebut khususnya akan memengaruhi ovarium dan kesuburan bayi pada masa depan. 

Baca juga: Baby Brain Nyata, Wanita Hamil Jadi Pelupa dan Sulit Konsentrasi

"Kami tahu bahwa tingkat kesuburan telah menurun dalam beberapa tahun terakhir, dan kami mencari alasan potensial mengapa hal itu terjadi," kata Rod Mitchell, penulis penelitian dari Universitas Edinburgh, dilansir dari The Guardian, Jumat (2/2/2018).

Dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Human Reproduction, Rabu (31/1/2018), Mitchell dan koleganya memeriksa dampak ibuprofen pada perkembangan ovarium. Mereka menggunakan jaringan ovarium yang diambil dari 185 janin yang berakhir pada usia tujuh sampai 12 minggu.

Mulanya tim menganalisis darah yang diambil dari 13 tali pusar janin yang ibunya mengonsumsi ibuprofen beberapa jam sebelumnya. Mereka ingin melihat apakah ibuprofen melintasi penghalang plasenta.

Sebanyak 185 jaringan janin tadi kemudian dipelihara dalam berbagai kondisi. Satu sampel tidak terkena ibuprofen, sedangkan yang lain memiliki kandungan ibuprofen dalam berbagai konsentrasi.

Setelah tujuh hari, sampel yang tidak terpapar dibandingkan dengan yang terpapar ibuprofen dengan konsentrasi setara dengan tingkat darah tali pusat.

Hasilnya, rata-rata sampel yang terkena ibuprofen memiliki 50 persen sel ovarium lebih sedikit, dan lebih sedikit sel yang dapat berkembang menjadi telur. Hal ini menimbulkan peningkatan kematian sel dan semakin sedikit sel yang berlipat ganda.

Penelitian selanjutnya menunjukkan kerusakan terjadi sejak dua hari setelah terpapar ibuprofen untuk janin berusia 8 sampai 12 minggu. Meski penggunaannya dihentikan, kerusakan tak dapat diperbaiki. 

Baca juga: Riset Awal Ungkap, Darah Wanita yang Pernah Hamil Bahaya untuk Pria

Meski demikian, Mitchell memperingatkan, mungkin situasi di tubuh akan berbeda dengan situasi saat diamati di laboratorium.

"Jika kita melihat efek yang terjadi pada sel janin di laboratorium, ini bisa mengindikasi bahwa ibuprofen berdampak pada kesuburan, tetapi apa yang sudah kami lakukan belum dapat dibuktikan selain dalam penelitian," katanya.

Dia memberi catatan, ibu hamil tetap boleh mengonsumsi penghilang rasa sakit hanya jika diperlukan dan pada dosis terendah untuk waktu sesingkat mungkin.

Saat ini, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi parasetamol dibanding ibuprofren. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau