Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama dalam Sejarah, Peneliti Amati Efek Pusaran Air Ganda di Lautan

Kompas.com - 29/12/2017, 22:14 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com - Sebuah gelombang lambat berputar ke arah barat muncul di Samudera selatan Australia. Anehnya, gelombang ini terkadang membawa pusaran besar, pusaran air di atas 160 kilometer.

Bahkan, sering kali, pusaran air ini bergabung menjadi kolam pusaran ganda dan menyeberangi lautan 10 kali lebih cepat dari sisa pusaran air sebelumnya. Kolam pusaran ganda ini bergerak selaras selama berbulan-bulan dan berpotensi menerbangkan berbagai benda bersama mereka.

Para ilmuwan mengumumkan pengamatan mereka terhadap pusaran air tersebut dalam sebuah laporan. Pengamatan ini mereka dapatkan berdasarkan data satelit.

Pusaran air ganda ini penting untuk sekedar membuktikan teori tapi lebih kepada anomali samudera yang belum teramati. Pusaran air ini mungkin bisa menjelaskan cara baru untuk membawa air dengan cepat ke bagian lautan lainnya.

Baca juga: Hati-hati, BMKG Ramalkan Badai di Kawasan Sumatera Besok

"Khususnya di laut Tasman, pusaran air ini mewakili jalur yang tidak biasa untuk menyebarkan air dengan sifat yang berbeda dengan laut terbuka," tulis laporan tersebut dalam Geophysical Research Letters dikutip dari Gizmodo, Kamis (28/12/2017).

Ini merupakan ilmu tentang bumi: pusaran air ini adalah bola besar yang berputar. Hal ini terjadi dengan konsekuensi pada hal yang tidak melekat pada planet itu sendiri, seperti atmosfer dan lautan yang mengalami "gaya Coriolis", di mana beberapa jalur obyek berbelik seperti saat mereka berjalan dari atau ke arah kutub.

Perbedaan sudut belokan pada garis lintang yang berbeda di lautan bermanifestasi sebagai "gelombang Rossby", sebuah gerakan air laut yang berputar lambat ke arah barat.

Hal itu menciptakan lingkaran air yang sangat besar yang disebut mesoscale eddies yang perlahan bergerak ke barat seperti pola cuaca lautan. Melalui pengamatan satelit, para peneliti melihat bahwa ketika kedua pusaran ini terhubung, mereka menciptakan "modon".

Pusaran ganda ini tidak seperti badai yang mampu menenggelamkan kapal. Modon juga tidak bergerak cepat jika dibandingkan dengan kecepatan normal.

Namun, pusaran ini belum pernah diamati sebelumnya. Para peneliti berspekulasi bahwa perilaku tersebut bisa memiliki akibat penting bagi kehidupan laut.

Pusaran air ini membawa air dingin ke tempat di mana air biasanya hangat, dan sebaliknya. Mungkin pusaran air ini bahkan bisa mengangkut makanan dan nutrisi bagi kehidupan laut.

Baca juga: Dahlia dan Cempaka Sudah Luruh, Kenapa Hujan Lebat Guyur Jakarta?

Para peneliti mencapai batas terbaik untuk mengatasi pusaran air ini, dengan teknologi yang ada sekarang. Mereka berharap bahwa nantinya ada satelit baru, seperti satelit Surface Water and Ocean Topography, yang membantu meningkatkan pemahaman tentang pusaran air ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau