Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cempaka dan Dahlia Ukir Sejarah, Dua Kelahiran Siklon dalam Sepekan

Kompas.com - 30/11/2017, 07:00 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Untuk kali pertama dalam sejarah, siklon tropis lahir di wilayah Indonesia dalam minggu yang sama.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikan (BMKG) pada Senin (27/11/2017) mengumumkan telah terbentuk siklon tropis Cempaka.

Letaknya berada di perairan Selatan Jawa Tengah, sekitar 100 Km sebelah selatan tenggara Cilacap pada titik 8,6 lintang selatan dan 110,9 bujur timur.

Rabu (29/11/2017), siklon tropis Cempakamelemah dan menjauhi Indonesia tetapi siklon baru bernama Dahlia lahir.

Dahlia lahir di wilayah 470 km sebelah barat daya Bengkulu pada 8,2 derajat Lintang Selatan dan 10,8 derajat Bujur Timur.

Bila dilihat ke belakang sejak berdirinya Jakarta Tropical Center Warning Center (TCWC) pada 24 Maret 2008, telah ada beberapa siklon tropis di daerah Indonesia.

Salah satunya adalah siklon tropis Durga di perairan barat daya Bengkulu pada 22-25 April 2008.T

Siklon tropis lain yang pernah terbentuk adalah Anggrek di perairan barat Sumatera pada 30 Oktober-4 November 2010 dan Bakung di barat daya Sumatera pada 11-13 Desember 2014.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Mulyono Rahadi Prabowo, berkata bahwa lahirnya siklon tropis di wilayah Indonesia sendiri jarang.

"Ini betul-betul suatu pengalaman baru bagi kita khsusunya setahun terjadi dua siklon, bahkan seminggu,” katanya.

Baca Juga : Siklon Tropis Cempaka Luruh, Kini Siklon Baru Bernama Dahlia Lahir

Dia mengatakan, pembentukan dua siklon tropis sekaligud di wilayah Indonesia merupakan pertama kali dalam sejarah.

Setelah Dahlia, kata Mulyono, tak menutup kemungkinan terjadi siklon tropis baru lainnya dalam waktu dekat.

Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan tekanan yang tidak merata di permukaan di wilayah Indonesia. Selain itu, anomali suhu permukaan laut juga turut berperan.

Mulyono menjelaskan, saat ini matahari berada di bagian selatan Bumi. Belahan Bumi selata menjadi lebih hangat dibandingkan dengan belahan bumi utara.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau