Penemuan 5 Partikel Baru
Pada 16 Maret 2017, para ilmuwan dari 85 negara berhasil menemukan sistem baru dari lima partikel di ranah fisika kuantum. Temuan tersebut didapat menggunakan Large Hadron Collider (LHC), akselerator partikel paling kuat dengan cincin berdiameter 27 Km.
Hasil temuan ini akan digunakan untuk mengungkap “sektor gelap fisika”, seperti materi gelap alam semesta, dimensi parallel, hingga fenomena pasca big bang terjadi.
Five particles in one go! @LHCbExperiment observed an exceptionally large group of particles in a single analysis: https://t.co/R0EVqZIAhJ pic.twitter.com/1TiFFJoCHh
— CERN (@CERN) March 16, 2017
Masa Depan Komunikasi Kuantum
Hampir satu abad setelah kolaborasi Einstein dan fisikawan Boris Podolsky serta Nathan Rosen, terkait dengan mekanika kuantum, saat ini komputer kuantum tengah dibangun oleh para ilmuwan.
Komputer kuantum mampu melakukan perhitungan jauh lebih rumit dibandingkan dengan komputer klasik. Lalu, dengan komunikasi kuantum, sistem komunikasi akan jauh lebih aman dengan kriptografi tingkat lanju.
SPACEX dan Era Roket Daur Ulang
Pada 11 Oktober 2017 lalu, SpaceX meluncurkan roket Falcon9 di Kennedy Space Center Amerika Serikat. Falcon9 sendiri merupakan roket bekas yang pernah beroperasi sebelumnya bukan tak mungkin efisiensi dalam penejelajahan ruang angkasa terjadi. Mengingat mencari kehidupan lain menguras biaya riset begitu besar.
Bersama Boeing, SpaceX akan menjadi perusahan swasta pertama yang mengirim manusia ke luar angkasa. Kedua perusahaan tersebut memenangkan kontrak NASA untuk meluncurkan manusia ke International Space Station (ISS).
Tim peneliti dari SpaceX juga tengah mengembangkan versi penumpang manusia untuk kapsul roket kargo Dragon. Uji coba untuk wahana antariksa tersebut telah direncanakan untuk dilaksanakan pada tahun 2018 dengan penerbangan resmi ke ISS pada tahun 2019.
Temuan tujuh eksoplanet mirip Bumi
Pencarian rumah baru bagi manusia bukan lagi khayalan semata. Kerusakan bumi tak mampu menahan manusia selamanya. Stephen Hawking pun tak sekali meminta penjelajahan planet baru segera dilakukan.
Pada Februari 2017 lalu, para astronom di European Southern Observatory dan NASA merilis temuan tujuh eksoplanet mirip bumi. Ketujuh eksoplanet tersebut mengorbit TRAPPIST-1, bintang bermasa rendah dan bersuhu relatif dingin, jaraknya sekitar 40 tahun cahaya dari Bumi. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Nature.