KOMPAS.com - Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman hayati. Bahkan, baru-baru ini, para peneliti dari LIPI telah menemukan spesies cecak baru di Belitung.
Penemuan ini bisa dikatakan tak sengaja. Bermula dari dua peneliti LIPI yaitu Amir Hamidy dan Irvan Sidik beserta koleganya Danny dan Fify ke Desa Burong Mandi, Belitung Timur pada Maret 2017 lalu.
Mereka menjumpai seekor cecak yang lincah di sekitar onggokan batu granit. Cecak tersebut menarik perhatian kedua peneliti LIPI tersebut.
Kedua peneliti LIPI itu kemudian berkomunikasi dengan Awal Riyanto, seorang peneliti LIPI yang berkonsentrasi pada kelompok Cecak. Mereka lalu memulai penelitian mereka.
Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Zootaxa pada 30 November 2017 tersebut menjelaskan bahwa cecak yang ditemui Hamidy dan Sidik merupakan spesies baru. Spesies ini tergolong sebagai cecak batu atau Cnemaspis.
Baca juga: Kali Pertama, Spesies Baru Lumba-lumba Kuno Ditemukan di Ekuador
Tak hanya spesies baru, cecak batu ini juga unik karena namanya diambil dari salah satu tokoh asli Belitung. Hal ini diungkapkan melalui keterangan pers yang diterima Kompas.com, Senin (25/12/2017).
"Cecak baru tersebut diberi nama Cnemaspis purnamai," tulis rilis tersebut.
"Nama ini tersebut didedikasikan sebagai penghargaan kepada salah satu tokoh nasional kelahiran Belitung Timur, yaitu Basuki Tjahja Purnama atau pak Ahok yang pernah memimpin Belitung Timur dan memimpin DKI dengan tegas dan kejujuran serta merakyat," sambungnya.
Diketahui Spesies Baru Karena...
Cecak baru dapat dibedakan dengan kerabatnya berdasarkan kombinasi morfologinya. Cecak berukuran sedang dengan panjang dari moncong hingga kloaka (lubang pembuangan urin dan feses) sekitar 5 sentimeter.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.