Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/12/2017, 20:35 WIB
Monika Novena

Penulis

Beberapa siswa tak luput dari hukuman itu. Contohnya saja Ki Hadjar Dewantara yang pernah dihukum dikurung di kamar selama dua hari karena menyalakan petasan. Lain lagi dengan Soetomo yang nyaris dikeluarkan dari STOVIA karena terlalu aktif berorganisasi.

Baca Juga : Dokter Ungkap Tantangan Atasi Penyakit Langka di Indonesia

Pendirian STOVIA

Pendirian sekolah dokter tak lepas dari sebuah peristiwa yang terjadi pada tahun 1800an. Saat itu wabah menyerang Jawa. Pemerintah Hindia Belanda yang merasa kewalahan menanganinya kemudian mengusulkan untuk mendirikan Sekolah Dokter Jawa pada tahun 1847 untuk mengatasi kondisi tersebut.

Meski lulusannya bergelar dokter, tetapi sebenarnya siswa dididik untuk menjadi ahli vaksin atau mantri.

"Mendatangkan dokter dari Belanda itu mahal dan belum tentu mereka mau ke Hindia Belanda. Terlebih lagi waktu yang lama hingga akhirnya tiba di Hindia Belanda," ujar Dieka ditemui Kompas.com seusai presentasi.

Seiring dengan perkembangan serta kebutuhan untuk pelayanan medis, Sekolah Dokter Jawa berubah nama menjadi School tot Opleiding van Indische Artsen atau Sekolah Pendidikan Dokter Bumiputera (STOVIA) pada tahun 1902 dengan masa pendidikan selama 9 tahun. Lulusannya mendapat gelar Dokter Bumiputera.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com