Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik 7 Fenomena Hujan Meteor Paling Menakjubkan pada 2017

Kompas.com - 14/12/2017, 17:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Bisa dikatakan hujan meteor Perseid merupakan salah satu hujan meteor terbesar sepanjang tahun 2017. Itu karena jumlah meteornya yang cukup banyak, yaitu 160 hingga 200 meteor per jam pada puncaknya.

Baca juga: Akhir Pekan ini, Jangan Lewatkan Hujan Meteor Leonids di Langit Kita

Perseid sendiri merupakan hujan meteor yang berasal dari rasi bintang Perseus. Hujan meteor ini dimulai pada 13 Juli dan berakhir 26 Agustus 2017, dengan puncak pada 12 Agustus 2017.

Selain itu, Perseid akan menampilkan fireball atau meteor terang. Inilah mengapa Perseid menjadi hujan meteor paling diburu para pengamat langit.

5. Hujan Meteor Orionid

Seperti yang sudah disebutkan, Orionid merupakan hujan meteor kembaran Eta Akuarid. Hujan meteor ini terjadi sejak 25 Agustus hingga 19 November 2017.

Puncaknya sendiri sekitar 22 Oktober 2017. Lama dari hujan meteor ini memang menjadi daya tarik bagi para pengamat lain.

Orionid biasanya menyapa bumi setiap 76 tahun. Ini berarti kita bisa kembali melihatnya pada 2061.

6. Hujan Meteor Leonid

hujan meteor Leonid 2001di Arizona hujan meteor Leonid 2001di Arizona

Salah satu hujan meteor paling ditunggu para pengamat langit adalah Leonid. Hal ini karena ia tak hanya menghasilkan "hujan" tapi "badai" meteor.

Kerapatan meteor Leonid mencapai 1.000 meteor per jam, terutama pada puncaknya 18 November 2017.

Leonid yang berasal dari rasi bintang Leo ini menginduk pada komet Temple/Tuttle yang mengorbit setiap 22 tahun. Jika tak sempat menyaksikannya tahun ini, Anda punya kesempatan lain pada 2050 nanti.

7. Hujan Meteor Geminid

Foto hujan meteor Geminid di Portland, Oregon, Amerika Serikat yang diambil oleh Thomas W Earle dikutip situs web Universe Today, Rabu (23/12/2015).http://www.universetoday.com/116641/dont-miss-the-geminids-this-weekend-best-meteor-shower-of-the-year/ Foto hujan meteor Geminid di Portland, Oregon, Amerika Serikat yang diambil oleh Thomas W Earle dikutip situs web Universe Today, Rabu (23/12/2015).

Di penghujung tahun, langit Indonesia akan dimeriahkan oleh hujan meteor Geminid. Seperti namanya, hujan meteor ini memancar dari rasi bintang gemini yang puncaknya pada 14 Desember 2017.

Baca juga: Siap-Siap... Setelah Perseid Masih Ada Hujan Meteor Lagi!

Hujan meteor ini juga seunik Quadrantids di awal tahun. Sebabnya, meteor ini menginduk pada asteroid.

Selain itu, asteroid yang menjadi induknya cukup aneh. Pasalnya, asteroid yang disebut 3200 Phaethon itu tergolong berpotensi berbahaya bagi bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau