Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Cuaca Ekstrem Mengintai Indonesia meski Dahlia Sudah Hilang

Kompas.com - 04/12/2017, 21:39 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber BMKG

KOMPAS.com -- Selama beberapa hari terakhir, cuaca ekstrem mengintai Indonesia. Penyebabnya tak lain adalah siklon tropis (badai) Cempaka dan Dahlia.

Kini keduanya telah luruh. Namun, bukan berarti cuaca ekstrem ikut pergi.

Dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (4/12/2017), BMKG menyebutkan bahwa cuaca ekstrem masih mengintai.

Hal tersebut karena saat ini telah muncul bibit siklon tropis di barat laut Aceh. Bibit siklon yang sementara bernama 93W ini diperkirakan akan mengalami penguatan menjadi siklon tropis dalam 48 jam ke depan.

Arahnya diperkirakan menjauhi Indonesia dengan kekuatan 95 knot.

Baca juga: Supermoon di Tengah Siklon Dahlia Malam Ini, Bagaimana Antisipasinya?

"Meskipun bibit siklon tropis ini tidak berada di dalam area tanggungjawwab pusat peringatan dini siklon tropis Jakarta. Namun dampaknya masih signifikan terhadap wilayah Indonesia, seperti hujan, terutama di sebagian wilayah Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat," kata Prof Dr Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG.

"Kondisi ini pun berdampak pada peningkatan gelombang hingga 4 meter, angin kencang, hujan lebat dan potensi kilat ataupetir," sambungnya.

Dalam tiga hari ke depan, Indonesia masih harus waspada terhadap cuaca ekstrem. Dampak dari siklon tropis 93W ini nantinya akan terasa sebagai hujan lebat hingga sangat lebat di Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, NTB, NTT, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua.

Sementara itu, angin kencang berkekuatan lebih dari 20 knot juga akan terasa di Sumatera Utara dan Aceh.

Untuk itu, masyarakat dihimbau perlu mewaspadai kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon tumbang dan kenaikan gelombang.

Dwikorita juga menambahkan, hingga 12 Desember 2017, hasil prakiraan cuaca BMKG menunjukkan bahwa wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah bagian utara mengalami monsoon break atau curah hujan rendah.

Baca juga: Kenapa Siklon Cempaka Lebih Dahsyat Dampaknya Dibandingkan Dahlia?

Di samping itu, Jawa Tengah ke arah Jawa Timur bagian selatan hingga Nusa Tenggara akan mengalami curah hujan tinggi. Ini juga dialami oleh wilayah seperti Sumatera bagian Utara, Aceh, dan Kalimantan.

BMKG menyebutkan, Desember 2017 hingga Februari 2018 merupakan periode puncak musim hujan 2017/2018, terutama pada wilayah Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara.

Oleh karena itu, perlu diwaspadai wilayah-wilayah yang rentan dan berpotensi akan terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti banjir, genangan, dan longsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau