Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/11/2017, 21:10 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Pada dinding gua yang terletak di tepi sungai gurun Arab, ada lukisan pemburu yang sedang menarik busur panahnya didampingi belasan anjing di sekitarnya. Pria itu diapit dua anjing dengan garis melintang yang menghubungkan ke pinggangnya.

Beberapa lukisan serupa terukir pada dinding lain. Tim peneliti menduga, lukisan ini sudah berusia lebih dari 8.000 tahun. Bisa jadi, ini adalah penggambaran tentang anjing yang paling awal.

Di lain hal, lukisan itu juga menunjukkan bahwa manusia sudah melatih, mengendalikan, dan dekat dengan anjing sejak ribuan tahun lalu.

Disebut sebagai lukisan anjing tertua, ada beberapa ahli yang belum sependapat dan ingin lebih banyak bukti fisik untuk membuktikannya.

Selama tiga tahun terakhir, Maria Guagnin, arkeolog dari Institut Max Planck yang fokus pada Ilmu Sejarah Manusia di Jerman bekerjasama dengan Komisi Pariwisata dan Warisan Budaya Arab Saudi, fokus meneliti seni pada dinding gua di Shuwaymis dan Jubbah.

"Penggembala dan pemburu sangat jelas berbeda," kata Guagnin dikutip dari National Geographic, Minggu (19/11/2017).

Dia menjelaskan bahwa batu yang diukir di situs dinding tebing Shuwaymis dan Jubbah memperlihatkan anjing-anjing itu membantu perburuan manusia.

Baca Juga: Kok Bisa Anjing Membedakan Orang yang Baik dan Jahat?

Jika dilihat ukirannya, anjing-anjing itu dibuat menyerupai anjing Kanaan (masih tergolong ras anjing paria dan berasal dari Timur Tengah, red).

Anjing di lukisan itu digambarkan dengan gigi taring berukuran sedang, telinga runcing, dan ekor yang melengkung.

Anjing-anjing pemburu kuno di Arab Saudi (bawah) diidentifakasi menyerupai anjing jenis Kanaan (atas). Anjing-anjing pemburu kuno di Arab Saudi (bawah) diidentifakasi menyerupai anjing jenis Kanaan (atas).

Dari lukisan dinding yang ditemukan ini, menunjukkan hal yang menarik. Bahwa zaman dulu anjing merupakan teman berburu dan teman manusia.

Lukisan anjing tertua

"Masalah pada seni ukiran batu adalah tidak ada metode yang bisa diandalkan untuk memprediksi waktu pembuatan dengan tepat," kata Guagnin.

Untuk mengakali hal itu, peneliti akhirnya menganalisis batuan lapuk di sekitar lokasi dan mencari tahu muatan yang digunakan dalam ukiran.

Ukiran pada batu, termasuk lukisan domba dan sapi, menunjukkan kelompok pastoral hadir saat manusia mengukir anjing.

Pastoralisme sendiri diperkirakan sudah muncul di Semenanjung Arab saar awal milenium keenam. Guagnin memperkirakan, ukiran tersebut dibuat pada masa ini.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com