Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Turis Beri Minuman Keras pada Hewan, Apa Kata Aktivis Satwa?

Kompas.com - 15/11/2017, 20:05 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Padahal, yang terpenting adalah edukasi untuk pengunjung. Sebab, tidak semua orang tahu hewan A harus diperlakukan seperti apa atau harus mendapat makanan apa.

"Seharusnya begitu pengunjung masuk, ada petugas yang memberi informasi. Misalnya Kuda Nil, asalnya dari mana, perilaku seperti apa, makannya apa. Edukasi itu yang terpenting," tegasnya.

Baca juga : Spesies Orangutan Paling Langka di Dunia Ada di Indonesia, Ini Rupanya

Ranah hukum tidak cukup

Marison menyebut bahwa ranah hukum tidak cukup hanya diberikan pada turis yang melakukan perbuatan iseng itu.

Dia mengatakan, dengan kejadian ini, Taman Safari juga perlu mendapat teguran keras. Hanya dengan ranah hukum tidak akan menyelesaikan masalah.

Jika menajemen yang dilakukan Taman Safari tidak diubah, maka tidak akan ada perubahan. Hal ini mengingat kurangnya kontrol Taman Safari pada pengunjung, dan sebagai contoh sederhana adalah makanan yang dibawa pengunjung tadi.

Selain itu, Marison berharap agar Taman Safari tidak lagi digunakan untuk bisnis. Bisnis yang dimaksudnya adalah mengambil keuntungan lewat foto bersama satwa dan pertunjukan sirkus.

"Mereka (hewan) melakukan itu, sama saja dibatasi hak-haknya untuk bebas. Mereka tersiksa dan petugas mengendalikan (hewan) dengan rasa takut dan rasa lapar. Ini tidak benar," ujarnya.

"Negara lain sudah mulai melarang melakukan pertunjukan satwa. Saya harap, hal ini juga segera terjadi di Indonesia. Mari kita ikut mendukung, bukannya menentang dengan membuat pertunjukan-pertunjukan," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau