Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fosil Nenek Moyang Luruskan Asal-usul Jerapah yang Membingungkan

Kompas.com - 05/11/2017, 21:05 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Melihat adanya tanduk pada fosil betina dan jantan, Dr Grossman berkata bahwa perlu ada pertimbangan dari asumsi ilmuwan sebelumnya bahwa ossicones berevolusi untuk menarik perhatian betina.

Asal-usul Jerapah

Para ilmuwan menyebut, sampai saat ini hanya tersisa dua anggota keluarga Giraffid yang masih hidup.

"Jerapah yang sering kita temukan di kebun binatang dan okapi (yang memiliki kaki belakang zebra dan tinggal di hutan hujan Afrika tengah)," ujar Dr Solounias, rekan peneliti dari Museum Sejarah Alam Amerika di New York.

Jika pendapat sebelumnya menyatakan bahwa jerapah modern adalah gabungan empat spesies yang berbeda, Solounias berkata bahwa sebetulnya ada 30 spesies Giraffid dalam sejarah.

Keluarga Giraffid mulai muncul sekitar awal Miosen, 23 juta tahun lalu, di kawasan yang sekarang menjadi Pakistan dan India.

BACA: Genetika Mengungkap, Ternyata Ada 4 Jenis Jerapah di Bumi

Keanekaragaman terbesar ditemukan di Pulau Samos Yunani, dekat Turki, di mana Giraffid bercabang hingga menjadi delapan sampai sembilan spesies yang berbeda. Di waktu yang sama, Decennatherium rex berkeliaran di Spanyol.

Dr Ríos menggunakan informasi dari temuan fosil baru untuk menggambar ulang pohon keluarga Giraffid.

Pohon baru ini menempatkan jerapah dan okapi relatif jauh secara evolusioner. Peneliti juga tetap menambahkan pemahaman tentang hewan dan hubungannya.

Pohon keluarga baru disebut sebagai langkah pertama untuk mengungkap dari mana asal jerapah.

"Kualitas fosil dan yang lainnya di situs tersebut menunjukkan bahwa akan ada lebih banyak temuan penelitian di sana", kata Dr Ríos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau