Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/11/2017, 20:07 WIB
|
EditorShierine Wangsa Wibawa

KOMPAS.com -- Seperti yang dilaporkan Kompas.com sebelumnya, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan bahwa mereka belum mampu mengirimkan manusia ke Mars karena kendala keuangan dan teknis.

Namun, kini para peneliti berkata bahwa ada masalah baru yang perlu diperhitungkan untuk mencapai planet merah tersebut, yakni kurangnya gravitasi.

Sebuah penelitian yang didanai oleh NASA dan diterbitkan melalui New England Journal of Medicine, Jumat (2/11/2017) menemukan bahwa tidak adanya gaya gravitasi dapat menyebabkan perubahan otak yang mengkhawatirkan.

Dalam penelitian ini, tim memeriksa otak peserta yang hanya berada di tempat tidur selama 90 hari dan diminta untuk terus memiringkan kepalanya dalam posisi ke bawah untuk menstimulasi efek mikro-gravitasi.

Baca juga: NASA Akui Tidak Mampu Kirim Manusia ke Planet Mars

Mereka juga memeriksa otak 18 astronot yang menghabiskan beberapa minggu di pesawat ulang-alik NASA dan membandingkannya dengan 16 astronot yang telah menghabiskan rata-rata tiga bulan di stasiun luar angkasa Internasional (ISS).

Hasil pemindaian otak menunjukkan adanya guncangan dan depresi di otak peserta yang selama 90 hari hanya ditempat tidur, 94 persen astronot ISS, dan 18 persen awak pesawat ulang-alik.

Menurut para peneliti, kondisi mikrogravitasi dapat menyebabkan otak astronot bergeser ke atas dan terjepit di bagian atas tengkorak sehingga menyebabkan tekanan pada daerah saraf yang vital.

Bagian otak yang paling terpengaruh adalah lobus frontal dan parietal. Padahal, keduanya berfungsi untuk mengendalikan gerakan tubuh dan fungsi eksekutif lainnya seperti perhatian, fokus, perencanaan, pengorganisasian, dan perincian.

Baca juga: NASA Rekrut Relawan yang Bisa Berbaring 30 Hari di Tempat Tidur

Kedua bagian tersebut juga merupakan daerah yang terkait dengan perilaku pro-sosial yang membantu orang untuk menghindari komentar menyakitkan atau tidak pantas.

Para peneliti yang berasal dari Medical University of South Carolina (MUSC) berkata bahwa mengukur dampak kerusakan otak dan mengetahui seberapa lama pengaruhnya setelah sebuah misi adalah pekerjaan yang mendesak.

Apalagi, saat ini sebuah perusahaan komersial tengan merencanakan penerbangan ke luar angkasa bagi warga sipil.

Dikutip dari Telegraph, Rabu (1/11/2017), Dr Michael Antonucci, dari Departemen Ilmu Radiologi MUSC, mengatakan, fungsi eksekutif yang terganggu dapat mempengaruhi kinerja astronot.

Baca juga: Terungkap, Planet Mars Ternyata Punya Ekor

"Setiap perubahan ke wilayah otak yang mengendalikan cara kita merasakan lingkungan dan kemampuan kita berinteraksi dengan orang lain menimbulkan sebuah kekhawatiran," lanjutnya.

Sebetulnya, ada beberapa obat yang dapat digunakan oleh pasien dengan tekanan yang meningkat di bumi. Akan tetapi, Antonucci berkata bahwa efeknya di lingkungan mikro-gravitasi masih belum diketahui.

Dia justru lebih mengusulkan untuk merancang pesawat antariksa dengan gravitasi buatan yang dapat meminimalkan perubahan otak akibat mikrogravitasi selama misi ke Mars yang bisa menghabiskan waktu selama tiga tahun.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Benarkah Masturbasi Bisa Mengubah Ukuran Penis?

Benarkah Masturbasi Bisa Mengubah Ukuran Penis?

Kita
Seberapa Dingin Puncak Gunung Everest?

Seberapa Dingin Puncak Gunung Everest?

Oh Begitu
4 Manfaat Buah Lengkeng untuk Kesehatan

4 Manfaat Buah Lengkeng untuk Kesehatan

Oh Begitu
Apakah Ada Efek Membersihkan Kotoran di Pusar?

Apakah Ada Efek Membersihkan Kotoran di Pusar?

Oh Begitu
8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

Oh Begitu
Kenapa Inti Bumi Sangat Panas?

Kenapa Inti Bumi Sangat Panas?

Oh Begitu
Pria Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir, Kenapa Hiu Menyerang Manusia?

Pria Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir, Kenapa Hiu Menyerang Manusia?

Oh Begitu
Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Fenomena
Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Oh Begitu
Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Oh Begitu
Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Oh Begitu
Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Oh Begitu
7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

Oh Begitu
Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Kita
10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

Fenomena
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com