Hal ini menunjukkan bahwa luka terbuka itu mengirimkan sinyal bahwa ada sesuatu yang perlu diganti. Jika kita menutupi lukanya, maka sinyal tersebut dihentikan dan regenerasi akan gagal.
Para peneliti mengatakan, ketika manusia mengalami luka pada saraf tulang belakang, pada dasarnya sel akan menciptakan jaringan parut untuk meminimalkan peradangan.
Vickaryous mengatakan hal ini bisa mencegah regenerasi jaringan tulang belakang. Sebaliknya, tokek tidak membentuk bekas luka (jaringan parut) yang mengurangi peradangan.
Baca juga: 42 Tahun Menghilang, Salamander Jackson Ditemukan Kembali
"Tidak adanya bekas luka adalah fitur besar, kami pikir itulah yang memungkinkan mereka tumbuh kembali," kata Vickaryous.
Maka, sekarang pertanyaan besarnya adalah mengapa kita membentuk jaringan baru dan bukan sel baru?
Sebenarnya, jenis sel induk yang bertanggung jawab atas regenerasi, yaitu sel glia-radial sangat melimpah di otak dan sumsum tulang belakang saat janin berkembang.
Sayangnya, sebagian besar sel ini hilang ketika kita lahir dan tumbuh.
Vickaryous berpikir bahwa inilah alasan utama mengapa kita tidak bisa meregenerasi tulang belakang kita sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.