"Jadi ini akan menjadi semacam reaksi berantai yang memicu perubahan cukup signifikan dalam skala waktu yang relatif singkat," tambah Grant.
Kalau beruntung, ilmuwan akan menyaksikan perubahan paling awal, yaitu perkembangan fitoplankton di perairan terbuka.
Setelah itu, zooplankton dan krustasea kecil bisa jadi muncul.
Sayangnya kesempatan langka ini mengalami kendala pendanaan.
Untung saja sudah ada pemberitaan yang menyebutkan jika Korea selatan akan melakukan ekspedisi pada awal tahun 2018 di area tersebut, juga ekspedisi dari Jerman pada tahun 2019. Sementara BAS sendiri juga tengah mempertimbangkan untuk mengirimkan kapal riset pada tahun depan.
"Hal ini sangat berarti bagi ilmu pengetahuan karena kita bisa menilai seberapa cepat mahluk hidup dapat menanggapi perubahan lingkungan, termasuk perubahan iklim dan perubahan antropogenik. Kita juga bisa belajar bagaimana sistem kelautan berkembang di bawah tekanan perubahan lingkungan," tukas Julian Gutt, ahli biologi laut yang memimpin ekspedisi ke Larsen A dan B.
Semoga mereka tiba disana tepat pada waktunya.
Baca Juga: Perubahan Iklim Bisa Bikin Antartika Hijau Lagi seperti Zaman Purba
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.