Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Dunia Sekitar Jupiter dan Saturnus Bisa Dukung Kehidupan?

Kompas.com - 12/09/2017, 19:00 WIB
Monika Novena

Penulis

KOMPAS.com -Benarkah bulan-bulan di sekitar Saturnus dan Jupiter bisa mendukung kehidupan?

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akan meluncurkan teleskop luar angkasa pada tahun 2018 mendatang untuk menyelidikinya.

Teleskop yang bernama James Webb itu adalah penerus Teleskop Hubble.

Secara umum ia akan bertugas mempelajari alam semesta. Tapi selain itu, Webb secara khusus mengemban tugas untuk mengawasi dua kandidat tempat di tata surya yang berpotensi laik huni.

Dua tempat itu adalah Europa, satelit Planet Jupiter serta Enceladus, satelit Saturnus.

Kedua satelit ini diperkirakan memiliki samudera di bawah lapisan es yang tebal. Kedua satelit ini juga menunjukkan adanya bukti semburan cairan yang besar menuju retakan di permukaan es.

Semburan ini bisa jadi dipicu karena adanya geyser di bawah permukaan tanah, yang bisa menjadi sumber panas dan nutrisi bagi bentuk kehidupan di sana.

"Kami memilih kedua satelit tersebut karena potensinya yang menunjukkan tanda-tanda kimiawi yang menarik," kata Heidi Hammel, wakil presiden eksekutif Asosiasi Riset untuk Astronomi (AURA), yang memimpin penggunaan teleskop untuk mempelajari objek yang ada di tata surya.

Teleskop Webb akan menangkap cahaya inframerah yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi benda-benda yang menghasilkan panas namun tidak cukup panas untuk memancarkan cahaya.

Baca Juga: Temuan-temuan Besar Penjelajah Saturnus yang Akan Akhiri Hidupnya

Peneliti berharap agar Webb dapat membantu mengidentifikasi daerah pada permukaan satelit yang memiliki aktifitas geologis.

Semburan di Enceladus selama ini dipelajari secara detail melalui wahana antariksa Cassini. Sedangkan pada Europa, semburan dideteksi oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble.

Namun tidak banyak yang bisa digali dari data-data tersebut.

"Apakah itu terbuat dari air es? Atau apakah uap air yang dilepaskan? Berapa suhu di wilayah itu dan berapa banyak air yang dipancarkan?" kata Geronimo Villanueva, peneliti utama proyek pengamatan Europa dan Enceladus dikutip dari Space.com, Senin (11/9/2017).

"Pengukuran Teleskop Webb memungkinkan kita untuk menjawab pertanyaan itu dengan ketepatan dan keakuratan yang belum pernah terjadi sebelumnya," tambahnya.

Pengamatan Webb akan membantu juga membuka jalan bagi misi Clipper Europa, sebuah misi orbital senilai 2 miliar dollar AS ke satelit yang dingin itu.

Halaman:



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau