Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah 10 Penemuan Sains Terbaik dalam Setahun Terakhir

Kompas.com - 19/08/2017, 17:07 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Secara terpisah, para peneliti berhasil menyelesaikan studi genomik paling komprehensif terhadap Penduduk Asli Australia yang pernah dilakukan sampai saat ini. Studi ini mengungkapkan bahwa manusia modern adalah keturunan dari satu gelombang pendatang yang meninggalkan Afrika sekitar 72.000 tahun yang lalu.

Temuan ini juga menegaskan warga Aborijin Australia modern adalah keturunan orang pertama yang tinggal di Australia - sebuah klaim yang sebelumnya menjadi bahan perdebatan.

5. Pulau terpencil dalam daftar Warisan Dunia menjadi tempat pembuangan sampah

Sebuah studi menemukan pantai di Pulau Henderson, di luar Amerika Selatan, berisi sekitar 37,7 juta item dari serpihan puing-puing sampah dan memiliki kepadatan sampah plastik tertinggi dibandingkan daerah manapun di dunia.

Ini bukanlah sebuah penemuan ilmiah yang patut dibanggakan.

Peneliti asal Australia, Dr Jennifer Lavers mengatakan bahwa dia sangat kecewa dengan temuannya dan menyebutnya sebagai peringatan bagi dunia bahwa polusi plastik sama seriusnya dengan ancaman kemanusiaan seperti perubahan iklim.

Pada tahun 2014, dunia menghasilkan 311 juta ton plastik per tahun. Dr Lavers mengatakan akumulasi sampah plastik di Pulau Henderson itu merupakan plastik yang dihasilkan dalam 1,98 detik dari total produksi sampah plastik dunia  tersebut.

Pulau Henderson yang terdaftar sebagai kawasan warisan dunia ini berada di area laut yang jarang dilalui dan tidak berada di dekat jalur pelayaran atau perikanan, tanpa kota industri utama berbasis darat yang berjarak 5.000 kilometer.

(Baca juga: Pulau Cantik Ini Jadi Buruk Rupa, Manusia Harus Merasa Berdosa)

6. Temuan pertama fosil otak dinosaurus

Fosil otak berusia 133 tahun dari spesies dinosaurus yang dikenal sebagai Iguanodon. Dr David Wacey/University of Western Australia Fosil otak berusia 133 tahun dari spesies dinosaurus yang dikenal sebagai Iguanodon.

Setahun terakhir merupakan waktu yang sangat mengesankan bagi para palaeontology.

Menjelang akhir tahun 2016 lalu sejumlah ilmuwan mengonfirmasikan sebuah fosil yang ditemukan lebih dari 1 dekade yang lalu benar-benar mengandung sebuah jaringan otak yang sudah menjadi fosil –  fosil otak pertama yang pernah ditemukan.

Fosil berusia 133 juta tahun itu berasal dari spesies dinosaurus yang dikenal sebagai Iguanodon, dan menunjukan struktur otak yang serupa dengan struktur otak yang dimiliki oleh buaya dan burung-burung modern.

Para peneliti menyelidiki jaringan yang sudah membatu itu dibawah mikroskop dan melihat apa yang tampaknya seperti pembuluh darah berasal dari bagian dalam otak tersebut.
Para ilmuwan juga menghabiskan waktu setahun kemarin untuk menemukan jejak kaki dinosaurus terbesar di dunia, yang berlokasi di Australia Baratm dan sebuah informasi baru menunjukan kalau T.rex bukan dinosaurus yang terlalu ahli dalam berlari kencang.

7. Ilmuwan sukses ciptakan jaringan satelit kuantum pertama

Apakah anda suka jika partikel anda terjerat? Sekelompok ilmuwan asal China berhasil menggunakan satelit kuantum yang disebut Micius untuk mentransmisikan foton yang saling terjerat - partikel cahaya - menempuh jarak 1.200 kilometer.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com