Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Cantik Ini Jadi Buruk Rupa, Manusia Harus Merasa Berdosa

Kompas.com - 17/05/2017, 21:54 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah pulau di Pasifik Selatan dinobatkan sebagai pulau dengan kepadatan plastik tertinggi di dunia. Ada 37,7 juta keping debris plastik di pantainya.

Lucunya, pulau itu sama sekali tak berpenghuni. Lantas, bagaimana pulau itu bisa memiliki plastik sebanyak itu?

Tim ilmuwan dari Inggris dan Australia yang melakukan penelitian mengatakan, plastik dari pulau itu berasal dari kapal dan daratan Amerika.

Lewat studi yang dipublikasikan di Proceedings of the Royal Academy of Sciences itu, ilmuwan berharap bisa menggugah kesadaran publik tentang pentingnya mengurangi plastik.

"Kepiting darat memanfaatkan tutup botol, kontainer, dan wadah plastik sebagai tempat bernaung," kata Jennifer Lavers dari University of Tazmania, salah satu anggota tim riset.

"Dilihat sekilas itu tampak lucu, tapi sebenarnya tidak sama sekali. Semua itu plastik tua, tajam, kaku, dan beracun," imbuhnya seperti dikutip BBC, Rabu (17/5/2017).

Lavers mengatakan, jumlah plastik mencapai 671 keping per meter persegi dan sebanyak 17 ton jika ditimbang beratnya.

Akumulasi plastik di Henderson memprihatinkan. Pulau itu sebenarnya karang atol yang secara ekologi kaya, memiliki 10 pohon dan 4 spesies burung yang unik.

Lavers menuturkan, kondisi itu menunjukkan bahwa sampah yang kita produksi akan memengaruhi lingkungan secara global.

"Hampir setiap pulau di dunia dan hampir setiap spesies di lautan sekarang terdampak oleh sampah yang kita hasilkan," kata Lavers. Saatnya manusia berubah.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com