Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah 10 Penemuan Sains Terbaik dalam Setahun Terakhir

Kompas.com - 19/08/2017, 17:07 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com -- Ilmuwan di seluruh dunia selama setahun terakhir tampaknya sangat sibuk dengan berbagai proyek sains mereka, mulai dari menyingkirkan gen yang buruk dari garis keturunan sebuah keluarga, menemukan tidak cuma satu tapi tujuh planet seukuran bumi di sekitar satu buah bintang, sampai menggali otak dinosaurus.

Seiring dengan Australia merayakan Pekan Ilmiah Nasional atau National Science Week yakni sebuah perayaan peran dan pencapaian sains dan teknologi yang dirayakan setiap tanggal 12–20 Agustus setiap tahunnya, mari kita lihat kembali  penemuan dan cerita besar yang menjadi berita utama dan mengubah pemahaman kita tentang alam semesta di sekitar kita.

1. Gambar terdekat dari Planet Saturnus oleh Pesawat Cassini

Potret Saturnus oleh Cassini yang diambil pada tanggal 26 April 2017. Potret Saturnus oleh Cassini yang diambil pada tanggal 26 April 2017.

Kita masih harus menunggu sampai tanggal 16 September sebelum pesawat luar angkasa Cassini milik NASA ini melakukan misi pamungkasnya yakni dengan menabrakan dirinya ke planet Saturnus, tapi pada bulan April 2016 lalu, pesawat luar angkasa kecil ini untuk pertama kalinya melintasi gap atau jarak yang terdapat diantara planet Saturnus dan cincin terdalamnya.

Cassini berhasil mengirim kembali sejumlah gambar dari jarak dekat atmosfer di planet Saturnus yang menunjukkan rincian yang belum pernah ada sebelumnya, termasuk badai raksasa yang berputar-putar.

Cassini melintasi 3.000 kilometer di atas puncak awan tertinggi Saturnus karena instrumennya mencatat informasi baru tentang planet yang dikelilingi cincin tersebut.

Sementara itu, Satelit pemantau planet (probe) Juno milik NASA, yang mengorbit di planet terbesar dalam tata surya yang berjulukan ‘The Giant Gas’ -Jupiter- berhasil mencapai posisi terdekat dengan planet tersebut yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sebuah peristiwa misi angkasa bersejarah di Great Red Spot planet ini pada bulan Juli 2017 lalu. Para ilmuwan tertarik mengetahui apa yang terdapat di bawah lapisan atas Great Red Spot – yakni pusaran badai seluas 16.000 kilometer - termasuk bukti-bukti adanya petir di Planet Jupiter yang bisa menunjukkan keberadaan awan air.

(Baca juga: Cassini Memotret 'Badai Raksasa' di Saturnus dalam Aksi Bunuh Dirinya)

2. Gunung es raksasa terlepas dari lempeng es di Antartika

Para peneliti memang telah memantau lempeng es Larsen C di Antartika selama beberapa waktu, namun pada akhir tahun 2016 lalu terjadi retakan sepanjang 18 kilometer.

Dan bulan lalu, bagian terakhir dari retakan tersebut terpisah dari lampeng es antartika, dan menyebabkan terlepasnya sebuah gunung es seberat 1 triliun ton berukuran 5.800 kilometer persegi - salah satu gunung es terbesar yang pernah tercatat. 

Gunung es itu memang sudah mengapung sebelum terlepas sehingga tidak ada dampak langsung pada permukaan laut, namun terlepasnya bongkahan itu telah meninggalkan kawasan lempeng es Larsen C berkurang lebih dari 12 persen. Perpisahan besar tersebut menunjukkan akselerasi dramatis dari gletser di belakangnya.

3. Sejarah manusia di Australia mundur 18 ribu tahun

Penggalian yang dilakukan di tempat penampungan batu di dekat Taman Nasional Kakadu menunjukkan manusia berhasil mencapai daratan Australia setidaknya 65.000 tahun yang lalu – yakni 18.000 tahun lebih awal dari perkiraan pertama.

Temuan ini menjadi penting karena membantu mendefinisikan kembali pemahaman kita saat spesies manusia pertama kali meninggalkan Afrika.

Di antara temuan yang berhasil digali di tempat penampungan itu  adalah kapak dengan tepi tumpul tertua di dunia.

Halaman:



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau