Sebelum menyebar, cryosurgery dapat digunakan untuk mengobati kanker hati primer. Kondisi itu dapat dilakukan jika operasi tidak mungkin dilakukan.
Penggunaa cryosurgery pada hati dapat menyebabkan kerusakan saluran empedu dan atau pembuluh darah besar yang dapat menyebabkan pendarahan berat atau infeksi.
Efek samping yang dihasilkan dari crosurgery tidak seberapa bila dibandingkan dengan operasi atau terapi radiasi.
Efeknya bisa berbeda di tiap lokasi tumor. Cryosurgery untuk pengobatan neoplasia intraepitel serviks belum terbukti mempengaruhi kesuburan wanita.
Namun efek sampingnya dapat menyebabkan kram, nyeri, atau pendarahan.
Bila digunakan untuk mengobati kanker kulit, termasuk sarkoma kaposi, cryosurgery dapat menyebabkan jaringan parut dan bengkak.
Jika saraf rusak, kehilangan sensitivitas mungkin terjadi. Meski jarang, cryosurgery dapat menyebabkan hilangnya pigmentasi dan hilangnya rambut di daerah yang dirawat.
Bila digunakan untuk mengobati tumor tulang, cryosurgery dapat menyebabkan kerusakan jaringan tulang di dekatnya dan memicu patah tulang.
Namun, efek ini tidak dapat langsung terlihat. Hingga kini, masih diperlukan sejumlah peneltian untuk mengetahui efek samping jangka panjang dalam menggunakan cryosurgery.
Dari sisi biaya, cryosurgery lebih murah dan waktu pemulihannya relatif lebih singkat daripada perawatan lainnya.
Penderita tak perlu terlalu lama tinggal di rumah sakit.
Perawatan pun dapat diulang dengan aman dan dapat digunakan bersamaan dengan perawatan standar seperti pembedahan, kemoterapi, terapi hormon, dan radiasi.
Ketidakpastian efektivitas jangka panjangnya mejadi kerugian utama. Selain itu, karena keefektifan teknik ini masih perlu dievaluasi, masalah penggantian asuransi mungkin timbul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.