KOMPAS.com – Artis peran Yana Zein meninggla dunia pada Kamis (1/6/2017) di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan.
Yana pergi pada usia 50 tahun akibat kanker payudara yang telah menyebar hingga ke getah bening.
Yana sempat berobat ke Guang Zhou, China, untuk menjalani perawatan cryosurgery. Ia sempat mengaku sel kankernya telah berhasil disembuhkan hingga pada taraf 75 persen.
Cryosurgery atau yang dikenal juga dengan cyroterapiadalah perawatan dengan nitrogen atau argon cair yang ekstrem dingin.
Cryosurgery bukan hanya dipakai untuk mengobati tumor ekternal, seperti yang timbul di kulit, tetapi juga tumor dalam tubuh seperti hati dan tulang.
Dikutp dari situs National Cancer Institute, cryosurgery untuk tumor eksternal dilakukan dengan mengusapkan nitrogen cair langsung pada sel kanker.
Sementara, untuk tumor internal, cryosurgery dilakukan dengan instrumen berongga yang disebut cryoprobe.
Cryoprobe nantinya akan bersentuhan dengan tumor, mengantarkan nitrogen atau argon cair yang berfungsi membekukan.
Untuk membantu melakukan itu, dokter menggunakan USG (Ultrasonografi) atau MRI (Magnetic Resonance Imaging) sebagai pemandu cryoprobe dan memonitor pembekuan sel.
Dengan USG ataupun MRI, kerusakan pada jaringan sehat terdekat akibat cryosurgery dapat dibatasi.
Cryoprobe akan mengubah sel kanker menjadi bola kristal. Kadang, lebih dari satu cryoprobe digunakan untuk mengirim nitrogen ke berbagai tempat kanker.
Untuk tumor internal, jaringan yang telah dibekukan oleh cryoprobe akan secara alami diserap oleh tubuh.
Sementara pada tumor eksternal, kulit akan tampak seperti kerak luka yang mengering setelah penggunaan cryoprobe.
Cryosurgery dapat digunakan untuk mengobati beberapa jenis kanker dan sejumlah kondisi prakanker atau non-kanker.
Selain tumor prostat dan hati, cryosurgery efektif untuk mengobati beberapa kanker lainnya, seperti retinoblastoma atau kanker retina pada anak.
Cryosurgery dilakukan bila kanker masih berukuran kecil dan hanya berdampak ada sebagian retina.
Selain itu, cyrosurgery dapat digunakan pada kanker kulit tahap awwal, baik sel basal dan karsinoma sel skuamosa.
Kemudian, cryosurgery juga bisa dipakai menangani kondisi prakanker servis, yakni dengan perubahab sel abnormal pada serviks yang dapat berkembang menjadi kanker.
Cryosurgery juga digunakan untuk mengobati beberapa tipe kanker kelas rendah dan tumor tulang yang tidak bersifakt kanker.
Langkah cryosurgery punya risiko lebih rendah bila dibandingkan dengan operasi yang lebih luas.
Pengobatan ini juga digunakan untuk menangani sarkoma Kaposi terkait AIDS saat lesi kulit kecil dan terlokalisir.
Kini, para peneliti juga tengah mengevaluasi cryosurgery sebagai pengobatan pada sejumlah kanker, termasuk kanker payudara, usus besar, dan ginjal.
Mereka juga mengeksplorasi kombinasi dengan pengobatan kanker lainnya seperti terapi hormon, kemoterapi, terapi radiasi, dan operasi.
Cryosrugery dapat digunakan untuk mengobati laki-laki yang memiliki kanker prostat stadium awal dan terbatas pada kelenjar prostat.
Karena hanya efektif di area kecil, cryosurgery tidak dipakai untuk mengobati kanker prostat yang telah menyebar ke luar kelenjar atau berkembang jauh ke bagian tubuh lainnya.
Keuntungannya, cryosurgery dapat diulangi dan digunakan untuk mengobati pasien yang tidak bisa dioperasi atau terapi radiasi karena faktor usia atau karena masalah medis lainnya.
Cryosurgery untuk kelenjar prostat dapat menyebabkan efek samping. Efek samping itu akan lebih sering muncul pada laki-laki yang telah memiliki radiasi prostat.
Efek sampingnya diantaranya dapat menyebabkan terhalangnya aliran urin atau kurangnya kontrol terhadap aliran urin.
Untungya, efek samping ini bersifat sementara. Yang paling tidak diinginkan bagi sebagaian besar laki-laki adalah kehilangan fungsi seksual atau impotensi.
Dalam beberapa kasus, operasi dalam menyebabkan luka pada rektum
Sebelum menyebar, cryosurgery dapat digunakan untuk mengobati kanker hati primer. Kondisi itu dapat dilakukan jika operasi tidak mungkin dilakukan.
Penggunaa cryosurgery pada hati dapat menyebabkan kerusakan saluran empedu dan atau pembuluh darah besar yang dapat menyebabkan pendarahan berat atau infeksi.
Efek samping yang dihasilkan dari crosurgery tidak seberapa bila dibandingkan dengan operasi atau terapi radiasi.
Efeknya bisa berbeda di tiap lokasi tumor. Cryosurgery untuk pengobatan neoplasia intraepitel serviks belum terbukti mempengaruhi kesuburan wanita.
Namun efek sampingnya dapat menyebabkan kram, nyeri, atau pendarahan.
Bila digunakan untuk mengobati kanker kulit, termasuk sarkoma kaposi, cryosurgery dapat menyebabkan jaringan parut dan bengkak.
Jika saraf rusak, kehilangan sensitivitas mungkin terjadi. Meski jarang, cryosurgery dapat menyebabkan hilangnya pigmentasi dan hilangnya rambut di daerah yang dirawat.
Bila digunakan untuk mengobati tumor tulang, cryosurgery dapat menyebabkan kerusakan jaringan tulang di dekatnya dan memicu patah tulang.
Namun, efek ini tidak dapat langsung terlihat. Hingga kini, masih diperlukan sejumlah peneltian untuk mengetahui efek samping jangka panjang dalam menggunakan cryosurgery.
Dari sisi biaya, cryosurgery lebih murah dan waktu pemulihannya relatif lebih singkat daripada perawatan lainnya.
Penderita tak perlu terlalu lama tinggal di rumah sakit.
Perawatan pun dapat diulang dengan aman dan dapat digunakan bersamaan dengan perawatan standar seperti pembedahan, kemoterapi, terapi hormon, dan radiasi.
Ketidakpastian efektivitas jangka panjangnya mejadi kerugian utama. Selain itu, karena keefektifan teknik ini masih perlu dievaluasi, masalah penggantian asuransi mungkin timbul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.