Peran penting lain dari hutan pri primer dan skunder adalah mampu mengikat karbon lebih banyak.
Hutan sekunder mampu menahan karbon atau stok karbon antara 100 ton hingga 200 ton karbon per hektar.
Hutan primer mampu menyimpan karbon 200 hingga 300 ton karbon per hektar. Hutan primer tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Sementara, hutan monokultur mampu menahan 50 ton karbon per hektar.
“Jadi, jangan melihat hutan dari ekonomi kayunya saja, namun lihatlah lebih jauh keanekaragaman hayatinya,” kata dia.
Data Departemen Kehutanan 2013 masih ada banyak hutan Indonesia yang baik. Tercatat, masih ada hutan primer seluas 12,5 juta hektar di kawasan konservasi, hutan lindung 14,6 juta, hutan produksi terbatas (HPT) 10 juta, hutan produksi (HP) 4,5 juta, dan hutan produksi konservasi 2,9 juta.
Terhadap rusaknya kondisi hutan di Indonesia, ia menyarankan agar pemerintah segera memperbaiki tata ruang dengan mempertimbangkan kajian lingkungan hidup strategis.