Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutan Indonesia Menyimpan Energi Masa Depan Dunia

Kompas.com - 04/12/2015, 22:54 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis


Energi Generasi Kedua dan Tiga

Selain diperlukan di bidang pangan mikroba juga diperlukan dibidang energi. Riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Litbang Kehutanan menemukan mikroba yang mampu merubah biomassa padat menjadi bioetanol sehingga menjadi biofuel.

Penelitian LIPI menemukan sejenis jamur yang berada di dalam larva penggerek batang dan kayu di Provinsi Sulawesi Tenggara. Kayu di daerah ini sangat keras seperti kayu eboni dan kayu jati.

Kayu yang amat keras itu banyak sekali ditemukan dalam kondisi keropos. Jarang, ditemukan kayu dalam bentuk gelondongan utuh. Jamur di dalam perut larva  mampu menggerogoti kayu yang keras itu.

"Jamur itu dapat digunakan untuk mengubah selulose atau serat kayu, tissue, sampah, dengan cepat menjadikan bioetanol dan biodiesel. Ini merupakan sumber energi genasi kedua dan ketiga,” ujar dia. 

Energi generasi pertama adalah palm oil dan minyak jarak. 

“Jika kita hanya mengandalkan generasi energi pertama kita akan ketinggalan. Nah, energi generasi kedua dan ketiga itu adanya di hutan tropis Indonesia karena punya keragaman luar biasa,” tutur dia. 

Ia menyesalkan pembalakan liar dan alih fungsi hutan yang banyak terjadi di Indonesia. 

Obat-obatan

Hutan Indonesia juga menyimpan potensi pengembangan obat-obatan. Sebanyak 80 persen obat dunia berasal dari flora dan fauna.

Menurut Wahjudi, obat-obatan sintetis tak mampu mengalahkan keampuhan obat-obatan alami. Menurut US Cancer Institute, sumber obat-obatan paling banyak ada di hutan hujan.

“Obat-obatan dari hutan hujan tropis mampu mengobati kanker, HIV dan penyakit mematikan lainnya. Ada 2.000 jenis keragaman hayati tropis mempunyai bio aktif atau peran untuk mengobati kanker dan HIV. Dari 2.000 jenis itu baru satu persen dari total potensi hutan Indonesia,” ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com