Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Aceh Merdeka dari Amukan Gajah Sumatera

Kompas.com - 22/02/2015, 16:01 WIB

Meski perang, warga Bener Meriah sadar betul mereka tak boleh melukai, apalagi membunuh, si gajah. Mereka sendiri enggan sebab menghormati mamalia itu sebagai "abang" dan anggota pasukan Iskandar Muda seperti dalam sejarah.

Pembunuhan terhadap gajah sendiri tidak adil. Sebab, siapa yang membuat gajah mengamuk? Manusia. Manusia merusak hutan, mengubah habitat gajah menjadi kebun. Pembukaan hutan menjadi kebun dalam banyak kesempatan tidak dilakukan oleh warga tetapi perusahaan. Gajah kehilangan tempat hidup akhirnya masuk ke area tinggal manusia.

Mukhtar, Camat Bener Meriah, mengatakan bahwa amukan gajah di Bener Meriah berkaitan dengan rusaknya hutan tidak hanya di Bener Meriah, tetapi juga di seluruh Pintu Rime Gayo, Bireuen, Aceh Tengah, dan Pidi Jaya. "Gajah yang menyerang itu sama," katanya.

Dia berharap betul pemerintah daerah Aceh menaruh perhatian pada masalah konflik gajah dan warga Aceh. Tuntutannya bukan hanya dukungan pada upaya penghalauan gajah, tetapi juga menjaga habitat hewan yang populasinya makin turun itu.

"Kami berharap dalam konteks yang lebih luas pemerintah bisa menyiapkan lahan yang cukup untuk gajah. Harus ada kerja sama antara bupati di empat kabupaten yang difasilitasi oleh gubernur," ungkapnya.

"Perlu memetakan area yang layak untuk gajah sehingga tidak berkonflik dengan manusia. Manusia kemudian dibatasi untuk masuk ke lingkungan tempat hidup gajah. Kita harapkan ini bisa dianggap sebagai masalah besar," imbuhnya.

Karena sebabnya adalah masalah hutan, Syamsuardi mengatakan, penghalauan hanya salah satu cara melerai konflik gajah sumatera dengan manusia. Penghalauan bisa diibaratkan seperti obat pereda rasa sakit. Hanya mengurasi rasa sakit, tetapi tidak menyembuhkan penyakitnya.

Mengilustrasikan, Syamsuardi mengatakan bahwa gajah punya jalur migrasi permanen. Induk menurunkan pada anak-anaknya. Hanya jantan yang membuka jalur baru. Jadi, rentang area jelajah gajah sebenarnya sudah jelas.

Sekali dihalau, gajah akan pergi. Namun, pada waktu berikutnya, gajah bisa kembali ke area yang sama karena sudah merasa merupakan jalurnya. Alhasil, penghalauan melelahkan harus dilakukan terus-menerus. "Itu adalah konsekuensi," kata Syamsuardi.

Untuk mengatasi amukan gajah sumatera, obat mujarabnya memang menjaga hutan yang ada. Ledakan meriam Pak Haji merupakan awal gerakan Aceh merdeka dari amukan gajah sumatera yang harus diselesaikan dengan langkah lanjut lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com