Mengintai dan Menangkis Asteroid

Kompas.com - 21/02/2013, 07:42 WIB

Sebagian ahli menilai, pengeboman adalah berlebihan karena batuan asteroid yang keluar bisa menjadi peluru kosmis yang membahayakan kehidupan sekitar Bumi. ”Minimal, bisa membahayakan satelit geostasioner,” kata dosen Dinamika Benda Kecil dalam Tata Surya, Program Studi Astronomi Institut Teknologi Bandung, Budi Dermawan.

Cara lain pun dikembangkan, yaitu mengirim pencegat kinetik (kinetic interceptor). Metode ini mirip permainan bola boling yang menjatuhkan pin hanya dengan sedikit sentuhan. Saat asteroid ditumbuk dengan peralatan berkecepatan 1,6 kilometer per jam, maka asteroid akan bergeser sejauh 273.500 km dari jalur normalnya jika dilakukan 20 tahun sebelumnya.

Lamb menambahkan, ide pembelokan orbit asteroid terkadang seperti bermain-main. Beberapa di antaranya dengan mengecat asteroid dengan warna putih atau memasang layar raksasa di asteroid.

Pantulan sinar warna putih dapat dimanfaatkan sebagai pendorong asteroid. Adapun layar yang dipasang dengan memanfaatkan angin Matahari juga berfungsi sebagai pendorong asteroid menjauhi jalurnya.

Ada pula yang mengusulkan menjerat asteroid dengan serat karbon pada bagian tertentu. Cara lain adalah menempatkan sejumlah roket pada beberapa bagian asteroid untuk mengubah lintasan geraknya.

Namun, banyak ahli pesimistis dengan cara-cara pembelokan orbit asteroid dengan memasang sesuatu pada asteroid. Ini karena implementasi berbagai cara itu tidak semudah dan sesederhana idenya.

”Persoalan ini harus diatasi dengan cara yang logis dan rasional,” kata Philip M Lubin, ahli fisika dari Universitas California, Santa Barbara, AS.

Konversi sinar Matahari

Lubin dan rekan-rekan mengembangkan sistem Directed Energy Solar Targeting of Asteroids and Exploration (DE-STAR). Teknik ini dilakukan dengan menangkap sinar Matahari dan mengonversi menjadi sinar laser pada sebuah panel besar. Sinar ini akan membelokkan jalur asteroid atau menguapkan sebagian badan asteroid.

Elemen dasar yang dibutuhkan untuk mewujudkan wahana ini tersedia cukup banyak. Namun, kesulitannya adalah meningkatkan kapasitas elemen- elemen yang digunakan hingga mampu mengganggu orbit asteroid yang ukurannya cukup besar.

Pengembangan sistem ini pun tak murah. Karena itu, kerja sama antarahli dan badan antariksa global diperlukan untuk menyelamatkan manusia dari ancaman kepunahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Terpopuler

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau