Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu-satunya Taksonom Kelomang di Indonesia

Kompas.com - 30/09/2011, 20:45 WIB

Di dunia kurang lebih ada 1.600 spesies kelomang yang sudah terdata. Yang di Indonesia, hanya di daerah intertidal saja, saya sudah mendata sekitar 160 spesies. Kalau di total dengan yang ada di lautan, mungkin saat ini sudah ada 180-200 yang terdata. Yang perlu sekarang adalah mendata yang ada di kedalaman lautan, itu yang belum tereksplorasi dengan baik. Itulah sayangnya, saya tidak menyelam. Rekan saya yang menyelam menemukan banyak spesies kelomang dan bagus-bagus. Setiap kali teman saya menemukan, di Christmast Island misalnya, saya selalu berpikir bahwa spesies ini ada di Indonesia. Jadi ini harus lebih banyak dieksplorasi. Harus ada perhatian lebih, sebab selama ini kan kalau kita menyelam yang diperhatikan hanya koral dan ikan. Kelomang juga harus mulai diperhatikan.

Apa jenis kelomang yang paling mengesankan?

Saya sudah menemukan lebih dari 60 jenis baru. genus baru ada dua. Setiap menemukan spesies selalu exciting. jadi enggak ada yang paling. Dari 2 genus itu, salah satunya, pteropagurus. Dia tinggal di cangkangnya pteropods, sejenis mollusca pelagik, padahal kelomang adalah bentik. Bagaimana bisa tinggal di sana, karena cangkang sangat ringan. Tapi kita sampai sekarang belum tahu bagaimana caranya, apakah pteropod ini mati dan akhirnya kelomang masuk, atau melayang dan kelomang pada fase planktonik occupied. Kita belum tahu.

Anda sudah menemukan genus dan spesies baru. Bagaimana membedakan antara menemukan genus baru dan spesies baru?

Itulah gunanya taksonomi. Pada dasarnya, kalau kita sudah banyak melihat, kita akan tahu mana yang berbeda. Ketika kita menemukan yang baru, kita akan mencocokkan dengan genus atau spesies yang ada. Ini lebih dari sekedar studi literatur, tetapi benar-benar mencocokkan. Itulah makanya kita butuh reference collection, jadi begitu kita menemukan, kita bisa mencocokkan. Kalau berbeda dan tidak ada dalam koleksi yang sudah kita atau orang lain ambil, berarti itu bisa genus atau spesies baru.

Sudahkah dunia mengenal bahwa Indonesia punya banyak spesies kelomang? Bagaimana cara mengenalkannya?

Kalau saya temukan spesies di indonesia, saya akan selalu tuliskan dalam judul publikasi kata "Indonesia". Contohnya, waktu masih konflik Timor Timur dan mereka mau memisahkan diri dari Indonesia, saya menemukan 2 spesies baru. Saya lalu segera mempublikasikan itu, agar nanti bisa ditulis "2 spesies baru dari Dili, Indonesia", sebab setelah itu mungkin sudah tidak bisa. Bagi saya, mengenalkan itu juga bentuk nasionalisme.

Banyak spesies terancam punah. Kalau kelomang ini bagaimana statusnya?

Di Indonesia ga ada masalah. Kalau di Thailand, ada ancaman karena kelomang banyak diperjualbelikan sebagai hewan piaraan. Di Singapura, saking bersihnya pantai, kelomang ikut dibersihkan. Saya pergi ke salah satu pulau di sana, tak ada kelomang satu pun. Di indonesia ada salah satu pengusaha yang ekspor kelomang darat di Bandung. tapi dia budidaya juga, jadi nggak masalah.

Bagaimana menjaga kelomang tetap lestari?

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau