Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terumbu Karang untuk Anak-Cucu

Kompas.com - 12/08/2011, 02:57 WIB

Tidak hanya itu, Kelompok Karya Segara juga bekerja sama dengan agen wisata untuk membuka paket wisata penanaman terumbu karang sejak 2010. Setiap bulan rata-rata ada 400 wisatawan yang berpartisipasi, sebagian besar berasal dari China. Selain menanam terumbu karang, wisatawan juga dapat melepas kuda laut.

Juni 2011, upaya konservasi Patut dan Kelompok Karya Segara mendapat penghargaan berupa Kalpataru kategori penyelamat lingkungan yang diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dari total kerusakan area terumbu karang seluas 5 hektar di Pulau Serangan, pada kurun waktu 2003 hingga sekarang area terumbu karang yang sudah terselamatkan seluas 1,8 hektar. ”Dengan melibatkan wisatawan, upaya rehabilitasi terumbu karang akan lebih cepat dan efektif,” kata Patut.

Mantan ”sales”

Alumnus SMEA Negeri Denpasar (1993) yang sempat menjadi sales itu sejak 1998 mulai bergabung dengan beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) lingkungan. Dari LSM itulah Patut mendapat banyak informasi mengenai terumbu karang dan mengenal banyak orang.

Informasi itulah yang ia tularkan kepada masyarakat di desanya. Sementara untuk membiayai berbagai program yang dibentuknya, Patut mengajukan sejumlah proposal permohonan donasi kepada orang-orang yang ia kenal selama aktif di LSM.

Karena memiliki jaringan yang luas, Patut sempat ditunjuk sebagai wakil dari nelayan untuk hadir dalam berbagai forum internasional, seperti di Afrika Selatan dan Jepang. Ia juga sering diminta menjadi fasilitator program konservasi terumbu karang di sejumlah daerah di Bali dan provinsi lain, seperti Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Meski demikian, Patut masih belum puas berkarya demi kelestarian lingkungan. Kini, ia sedang merancang program ”Bank Sampah” di desanya. Dengan program tersebut, Patut berharap, tidak sekadar desanya bersih dari sampah, tetapi kesejahteraan warga juga meningkat berkat pengolahan sampah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com