Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Tenggelam

Kompas.com - 18/09/2010, 03:06 WIB

Jadi, pemindahan pusat pemerintahan adalah solusi yang paling sesuai dengan kondisi daya tampung dan daya dukung lingkungan Jakarta sekarang (apalagi beberapa tahun ke depan) kendati radikal dan menelan biaya.

Perubahan iklim

Aspek kedua yang tidak boleh diabaikan adalah kenyataan mengenai dampak perubahan iklim, khususnya naiknya permukaan air laut.

Mantan Presiden Al Gore dalam buku dan filmnya berjudul An Inconvenient Truth telah menyimulasikan berbagai hasil studi ilmiah yang menyimpulkan bahwa banyak kota besar seperti New York, Shanghai, New Delhi, Jakarta, dan lainnya akan tenggelam terkena dampak kenaikan permukaan air laut.

Dengan kerentanan kondisi ekologis Jakarta seperti sekarang, prediksi tersebut makin mendekati kebenaran. Banjir setiap tahun, penyedotan air bawah tanah, manajemen banjir dan hujan yang rapuh, serta kondisi transportasi dan kemacetan yang parah menunjukkan terlampauinya daya dukung dan daya tampung kota Jakarta, dan ini hanyalah sebagian dari kondisi ekologis, sosial, dan politis Jakarta.

Sekali lagi, amblesnya Jalan Martadinata di Jakarta Utara telah menjadi sebuah peringatan bahwa intrusi air laut—entah akibat perubahan iklim global atau karena berbagai sebab lain—menunjukkan, secara ekologis Jakarta dalam kondisi kritis.

Faktor psikologis-politis

Ide mengenai prioritas membangun kota-kota provinsi lain sebagai pusat ekonomi alternatif daripada memindahkan ibu kota tentu sangat kita dukung. Bersamaan dengan itu, harus disertai pembatasan pusat-pusat ekonomi baru di Jakarta.

Hanya saja, ide ini tidak berpengaruh signifikan dalam menghentikan beban bagi Jakarta. Sesungguhnya ada dua efek yang akan dicapai dengan pemindahan ibu kota.

Pertama adalah efek psikologis politis. Dengan ibu kota sudah dipindahkan dari Jakarta, secara psikologis dan politis, daya tarik Jakarta akan berkurang. Keinginan untuk urbanisasi ke Jakarta akan berkurang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com