Setidaknya ada 200 orang tewas dan 1.700 orang terluka menurut data resmi pemerintah. Kejadian itu merupakan pertentangan etnis terburuk dalam sejarah China di beberapa dekade terakhir ini.
China telah menuduh dan menahan kelompok yang disebut separatis, tetapi tidak berhasil mendapatkan bukti adanya terorisme yang terorganisasi. Lebih dari 25 orang dijatuhi hukuman mati karena peristiwa tersebut. Beberapa di antaranya bahkan sudah dieksekusi.
Juni lalu, polisi menyatakan telah berhasil mengungkapkan jaringan di balik penyerangan-penyerangan di kawasan tersebut. Polisi pun menangkap 10 orang.
Mereka mengatakan, kelompok tersebut bertanggung jawab atas kejadian di Kashgar, kawasan kuno di Xinjiang. Ketika itu, para penyerang melempari polisi dengan bahan peledak pada Agustus 2008.
Jaringan tersebut termasuk kelompok militan yang meminta kemerdekaan untuk Xinjiang seperti Gerakan Islam Turkestan Timur (ETIM), demikian keterangan polisi China.
AS dan Perserikatan Bangsa-Bangsa memasukkan ETIM sebagai organisasi teroris.
Sementara itu, bencana alam masih terus mendera China. Sebuah rangkaian kereta api yang berjalan di bagian barat China keluar dari relnya setelah banjir menghancurkan jembatan kereta. Setidaknya dua gerbong kereta tercebur ke dalam air.
Semua penumpang selamat dalam kecelakaan yang terjadi di Guanghan, sebuah kota sekitar 50 kilometer ibu kota Provinsi Sichuan, Chengdu.
Diperlukan waktu sekitar 10 menit untuk mengevaluasi penumpang yang ada di dalam gerbong kereta.