Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjelajah Sembilan Bukit Penderitaan

Kompas.com - 22/05/2010, 10:09 WIB

Pada saat mentari muncul dari balik perbukitan, perjalanan tim petualang Aji dimulai. Sembilan orang berangkat bersamaan. Awalnya kami melalui perkebunan dan persawahan. Jalur yang kami lewati masih datar-datar saja. Untuk memasuki pos kedua dibutuhkan waktu 3-4 jam.

Antara pos dua dan tiga jaraknya dibutuhkan waktu 1,5-2 jam. Dari sini medan pendakian makin curam, hampir 90 derajat. Kalau tidak berhati-hati, bisa jadi gulung kuming dan masuk jurang.

Begitu sampai di pos ketiga, tim beristirahat sejenak. Makan-makan, nyemil, tidur dan shalat bagi yang Muslim. Pemandangan di pos ketiga tak begitu mengasyikkan. Banyak ranting dan pohon tumbang, sedangkan belakangnya terdapat jurang yang curam.

Makanan dicolong kera

Akibat meremehkan 9 bukit penderitaan, banyak teman-teman yang pingsan di tengah jalan. Mereka yang tak kuat merengek minta pulang.

Istilah 9 bukit penderitaan atau penyesalan ini baru kali pertama kami dengar. Sebelumnya seorang teman dari Universitas Mataram berpesan demikian, "Jika mas-mas dan mbak-mbak melewati 9 bukit penderitaan, sebaiknya persiapkan mental yang kuat. Sebab, tidak sedikit para pendaki yang drop dan balik kucing. Beruntung bagi mereka yang pulang. Sial bagi mereka yang pingsan di tengah jalan, stres, atau hilang."

Semula kata-kata mereka tak kami gubris. Pikir kami, ah, biar 9 bukit penderitaan atau 20 bukit penderitaan sama saja. Yang penting kami tidak melakukan gangguan terhadap lingkungan, maka kami jamin semua beres.

Sembilan bukit penderitaan ini terletak di atas pos ketiga. Saat itu kami memutuskan untuk meneruskan perjalanan. Mungkin karena hari masih terang, jadi tak ada salahnya diteruskan.

Rupanya pendakian di gunung tertinggi kedua se-Indonesia itu cukup menguras tenaga dan pikiran. Tantangan yang sesungguhnya menghadang.

Keluar masuk hutan merupakan makanan kami. Hutan di Gunung Rinjani termasuk hutan jenis heterogen dan homogen pada daerah daerah tertentu. Pada ketinggian 1.000-2.000 meter di atas permukaan laut dapat ditemui jenis tumbuh-tumbuhan seperti beringin (Ficus superb), garu (Dysoxylum sp), bayur, dan perkebunan penduduk yang ditanami sayur-sayuran. Pada ketinggian 2.000-3.000 meter di atas permukaan laut, vegetasi yang dominan adalah cemara gunung (Casuarina junghuniana). Pada ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut ke atas hanya terdapat jenis rumput-rumputan dan bunga abadi (edelweiss).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com