Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elegi Buruh Pemburu Harta Karun

Kompas.com - 19/03/2010, 08:12 WIB

Cholil juga menceritakan ada sekelompok cukong dan buruh selam berasal dari Kelurahan Tangga Buntung pernah menemukan satu buah patung emas pada pertengahan 2009. Setelah dibawa pulang dan ditawarkan, patung itu dibeli pengusaha Tionghoa yang berdomisili di Singapura seharga Rp 8 miliar.

”Setelah uang didapat, semua buruh selam langsung dibelikan rumah oleh si cukong, masing- masing memperoleh satu unit,” katanya.

Meski informasi itu belum teruji kebenarannya, cerita penemuan ini langsung menyebar ke masyarakat. Hal itu kemudian mendorong pemburu harta karun berbondong-bondong melakukan hal serupa di Sungai Musi.

Aktivitas penyelaman mencari harta karun di Sungai Musi biasanya bertambah marak selama kemarau. Pertimbangannya, saat itu arus sungai tidak deras dan permukaan air surut.

Koin kuno

Di tengah-tengah pembicaraan dengan cukong dan sejumlah buruh selam, tiba-tiba seorang penyelam kembali ke permukaan dengan membawa satu karung yang sudah terisi penuh.

Setelah membantu si penyelam naik ke perahu, mereka lalu menuangkan isi karung goni itu ke dalam bak terbuka yang sudah disiapkan. Tidak lama kemudian, lima buruh langsung menyiram isi karung dengan air untuk menghilangkan kotoran.

Saat itu penyelam sangat beruntung. Dia mendapatkan sejumlah benda bernilai sejarah, seperti koin kuno dari berbagai zaman (Sriwijaya-VOC-kesultanan-kolonial), pusaka keris dan badik kuno, pecahan arca tembaga, peluru timah, dan pecahan-pecahan keramik atau tembikar.

Barang-barang itu, menurut cukong Cholil, bakal dijual di pedagang loak. Khusus untuk logam tembaga dilepas seharga Rp 30.000 per kilogram, besi Rp 25.000 per kilogram, dan timah seharga Rp 9.000 per kilogram.

”Khusus uang kuno ini biasanya dikumpulkan dulu. Setelah cukup banyak, baru dijual sehingga uang yang didapat juga lebih banyak,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com