BrandzView
Konten ini merupakan kerjasama Kompas.com dengan MSD Indonesia

Wajib Diketahui, Ini Gejala Awal Kanker Paru

Kompas.com - 10/02/2020, 12:02 WIB
Alek Kurniawan,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.comKanker paru membunuh hampir 1,8 juta orang di seluruh dunia pada 2018. Fakta yang lebih mengejutkan lagi, Badan Penelitian Kanker Internasional (IARC) mencatat sekitar 61,4 persen kematian terjadi di kawasan Asia Pasifik.

Data tersebut juga mengungkapkan bahwa 59,3 persen dari kasus tersebut ditemukan di wilayah Asia Pasifik.

Di seluruh negara anggota ASEAN, Global Cancer Observatory mencatat total 113.105 kasus baru kanker paru. Kanker paru juga merenggut 100.656 jiwa di wilayah itu pada 2018.

Baca juga: Imuno Onkologi Dipraktikkan di Indonesia, Ini Pendapat Dokter Spesialis

Biasanya, kanker paru tak akan menampakkan gejala yang serius hingga tahap menengah, hanya gejala ringan pada masa awal. Inilah yang terkadang menjadi masalah serius karena telat terdeteksi.

Namun, ternyata ada beberapa gejala kanker paru yang dapat diamati sehingga penderita bisa langsung memeriksanya ketika merasakan gejala tersebut.

Untuk memahami lebih lanjut mengenai gejala kanker paru, simak ulasan Kompas.com di bawah ini.

ilustrasi batuk di malam hariKompas.com ilustrasi batuk di malam hari

1. Batuk terus-menerus

Batuk secara terus-menerus merupakan gejala yang cukup banyak ditemui bagi penderita kanker paru. Biasanya, batuk disebabkan oleh sesuatu layaknya terkena flu atau alergi.

Namun, jika batuk tak berhenti dalam kurun waktu yang cukup lama, bisa jadi itu adalah gejala awal kanker paru.

Melansir Kompas.com, Sabtu (14/5/2016), adanya kanker pada jalur pernapasan dapat mengakibatkan iritasi terhadap tenggorokan dan membuat penderita batuk terus-menerus.

Tak hanya itu, gejala kanker paru juga dapat ditemui saat penderita mengalami batuk darah. Bila sudah memasuki tahap ini, ada baiknya segera berkonsultasi mengenai kondisi tersebut ke dokter.

2. Sesak napas

Sebagai salah satu organ vital pernapasan, paru-paru memiliki tugas yang sangat penting dalam memompa udara yang masuk ke dalam tubuh. Jika organ ini bermasalah, tentu saja gangguan pernapasan tak dapat dihindari.

Pada kasus gejala kanker paru, sesak napas bisa berasal dari tumor yang menghalangi aliran udara. Hal ini juga dapat berasal dari akumulasi cairan di dada yang mendorong atau menekan paru-paru sehingga kekurangan udara.

Oleh karena itu, jika seseorang tiba-tiba merasa terengah-engah dan sulit bernapas saat tidak melakukan apa-apa, bisa jadi itu adalah gejala kanker paru.

Ilustrasi nyeri dada Ilustrasi nyeri dada

3. Nyeri dada

Selain menjadi tanda serangan jantung, nyeri dada juga menjadi salah satu gejala kanker paru yang kerap ditemui. Tandanya, seseorang akan sering merasa sakit di dada, punggung, hingga bahu. Terkadang, rasa nyeri atau sakit itu bisa disertai rasa sesak di dada.

4. Suara serak

Kanker paru juga kerap menyerang pita suara seseorang. Hal ini mengakibatkan suara akan menjadi serak. Pasalnya, pada kasus ini tumor telah menyerang atau menekan sebagian besar saraf pita suara.

Bila Anda menemukan gejala ini, sebaiknya jangan ragu untuk segera memeriksakannya ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Penanganan pun akan diberikan sesuai dengan tingkatan atau stadium kanker paru yang telah diderita pasien.

Baca juga: Meningkatkan Kualitas Pelayanan Penderita Kanker Paru dengan Imuno Onkologi

Pada dasarnya, pengobatan kemoterapi menjadi salah satu yang sering digunakan.
Melansir Kompas.com, Rabu (18/12/2019), kemoterapi adalah pengobatan standar untuk kanker paru dengan menggunakan obat-obatan tertentu untuk mengurangi atau membunuh sel kanker. Obat biasanya berbentuk pil atau suntikan.

Kendati demikian, metode pengobatan kemoterapi memiliki beberapa efek samping. Adapun beberapa efek samping yang dialami pasien di antaranya rambut rontok, nyeri di sebagian tubuh, kehilangan nafsu makan, mual, kelainan detak jantung, dan merasakan lelah serta lesu sepanjang hari.

Ilustrasi pengobatan kanker paru melalui metode imuno onkologi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi pengobatan kanker paru melalui metode imuno onkologi.

Selain pengobatan kanker melalui operasi bedah dan kemoterapi, ada pula standar pengobatan terkini untuk kanker paru, yaitu imuno onkologi.

Imuno onkologi adalah pengobatan kanker paru dengan mengoptimalkan sistem kekebalan tubuh untuk mengenali sel kanker sebagai musuh dan menghancurkannya. Bahkan, metode imuno onkologi memiliki efek samping yang cenderung lebih rendah seperti pusing dan mual ringan.

Baca juga: Mengenal Sejarah Imuno Onkologi, Salah Satu Pengobatan Kanker Paru...

Selain itu, menurut riset yang diterbitkan University of Wollongong, Australia pada 2019 menyatakan rata-rata tingkat harapan hidup (median overall survival rate) untuk imuno onkologi dapat mencapai hingga 30 bulan.

Angka tersebut lebih tinggi sekitar 111 persen dibandingkan dengan rata-rata tingkat harapan hidup pasien dari kemoterapi yang hanya mencapai 14,2 bulan.

Untuk mengenali gejala kanker paru dan penyebabnya lebih mendalam, silakan melakukan konsultasi dengan dokter spesialis atau kunjungi situs www.lawankankerdaridalam.com.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau